Kamis 02 Jan 2020 15:10 WIB

Jalan Protokol Bekasi Mendadak jadi Lahan Parkir

Warga terpaksa memarkir kendaraan di jalan protokol karena banjir melanda Bekasi

Warga mulai membersihkan endapan lumpur pascabanjir di kawasan Perumahan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020)
Foto: Antara/Paramayuda
Warga mulai membersihkan endapan lumpur pascabanjir di kawasan Perumahan Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/1/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jalan Jenderal Ahmad Yani yang merupakan jalan protokol di Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak berubah fungsi menjadi lahan parkir warga setempat pada Kamis (2/1). Berdasarkan pantauan di lokasi jalan pusat Kota Bekasi ini dipadati kendaraan roda dua dan roda empat di kedua jalur lambatnya.

"Enggak bisa masuk pemukiman, kami terpaksa memarkirkendaraan di jalan karena posisinya lebih tinggi," kata salah satu warga Kayuringin, Aditya (27), Kamis (2/1).

Baca Juga

Dia mengaku banjir yang terjadi sejak malam pergantian tahun sampai saat ini telah merendam Kelurahan Kayuringin, Kecamatan Bekasi Selatan, setinggi satu meter setengah. "Kalau kami ambil risiko tetap mempertahankan kendaraan di rumah, minimal mesin rusak dan bisa hanyut pula," katanya.

Banjir yang tak kunjung reda itu mengakibatkan akses jalan menuju permukiman warga terputus. Warga di sana juga memilih untuk mengeluarkan barang berhargamengingat genangan air terus meningkat.

Warga Kayuringin lainnya, Sepri (27) mengatakan banjir di wilayahnya telah melebar ke sejumlah titik seperti Perumahan Kejaksaan, Komplek Stadion Patriot Candrabhagasampai ke Perumnas 1 dan 2.

"Yang tidak kena banjir hanya dataran tinggi, yang lain banjir. Kemarin itu sampai se dada orang dewasa. Sore rada surut, namun dini hari tadi hujan lebat, air tinggi lagi," ucapnya.

Dia juga memilih memarkirmobil miliknya di Jalan Jenderal Ahmad Yani untuk menghindari luapan banjir di wilayahnya. "Mau tidak mau sementara saya parkirkan di sini kalau tidak bisa rusak mesinnya," ungkapnya.

Dia mengaku kesulitan untuk mencari air bersih apalagi keluarganya tidak mengungsi. Selain itu bahan pokok makanan pun sulit dicari. "Lumayan tersiksa, sudah banjir, mati lampu, tidak ada air, susah makanan. Ya, kita berdoa saja agar segera berlalu musibah ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement