Kamis 02 Jan 2020 13:32 WIB

Pemkot Surabaya Siap Antisipasi Bencana

Pemkot Surabaya gelar doa bersama untuk memohon agar terhindar dari bencana

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar doa bersama umat beragama yang berlangsung di lima titik lokasi secara serentak, Kamis (2/1). Doa bersama kali ini dimaksudkan untuk memohon kepada Tuhan, agar Kota Surabaya aman dan terhindar dari segala bencana. Lima lokasi tempat digelarnya doa, disesuaikan dengan agamanya masing-masing. Khusus karyawan beragama Islam, doa bersama digelar di Taman Surya, yang juga dihadiri Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Sedangkan yang beragama Kristen berdoa di Graha Sawunggaling, lantai 6. Pemeluk agama Hindu berdoa di Pura Segara, Jalan Memet Sastrawirya, Kenjeran. Pemeluk agama Budha berdoa di Vihara Budhayana Dharma Wira Center, Jalan Panjang Jiwo. Bagi pemeluk agama Konghuchu, menggelar doa bersama di Klenteng Boen Bio, Jalan Kapasan, Surabaya.

Risma menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan tingginya intensitas hujan di awal 2020, yang tidak menutup kemungkinan menyebabkan terjadinya bencana. Risma pun mengaku, telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengantisipasi.

"Salah satunya, alat komunikasi rig Linmas menyala 24 jam nonstop. Jadi, saya akan pasang alat komunikasi rig di kecamatan, kelurahan, kantor OPD. Seluruhnya tidak boleh mati 24 jam, harus terpantau terus,” kata Risma.

Pada kesempatan yang sama, Risma juga mengumpulkan semua kepala OPD, camat dan lurah. Mereka mendapatkan pengarahan khusus, tentang antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Risma pun memerintahkan, berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana dipindahkan ke kantor kecamatan atau pun kelurahan.

“Semua itu kami lakukan agar lebih dekat dengan masyarakat dan lebih efektif, sehingga kami semua bisa selamat tanpa ada kejadian apa pun,” kata Risma.

Risma mengatakan, akan memasang layar monitor di Balai RW yang dekat dengan laut. Tujuannya untuk memantau kondisi di sekitaran laut. “Nanti masyarakat kita ajari bagaimana membaca dan memonitor cuaca. Jadi mereka ikut memantau. Kalau perlu layar monitor yang di ruangan saya bisa diambil,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement