REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Kota Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, sebanyak empat orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok Gandara Budiana mengatakan, tanah longsor terjadi di Perumahan Green Pitara, Tapos, Cinere, Krukut, dan pemakaman di Pasir Putih, Kota Depok. Pihaknya langsung menerjunkan ratusan petugas untuk membantu evakuasi.
"Tanah lonsor terjadi di Pasir Putih Sawangan, di Pangkalan Jati dan Krukut, serta di Perumahan Green Pitara," ujar Gandara, kemarin.
Gandara mengungkapkan, longsor di Kelurahan Pangkalan Jati RT 08/01, Cinere, Kota Depok, menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Mereka tertimbun material longsor di dalam rumahnya. "Tiga korban berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal," kata Gandara.
Ketiga korban adalah Amelia Susanti (27 tahun), Lusinah (68), dan Nizam Saputra (8). Sementara itu, empat korban selamat mengalami luka-luka. Mereka adalah Deni Prabowo (23), Dayanti (50), Attar (1,5), dan Zema (3). "Seluruh korban sudah dibawa RS Fatmawati, Jakarta," kata dia.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan rasa duka akibat banjir dan tanah longsor di wilayah Kota Depok tersebut. "Saya menyampaikan keprihatinan terhadap kasus-kasus banjir di banyak lokasi di wilayah Kota Depok, bahkan kasus-kasus longsor di beberapa tempat lainnya, sebagai akibat hujan deras yang terus-menerus terjadi," ujar Idris.
Menurut Idris, selain karena hujan yang lama, banjir di Kota Depok juga disebabkan aliran Sungai Ciliwung yang meluap. "Kami akan berusaha menurunkan bantuan semaksimal mungkin dan sudah instruksi kepada seluruh jajaran pemerintahan, khususnya yang terkait langsung, untuk proaktif memantau dan sekaligus menurunkan petugas satgas banjir dan alat-alat bantuan lainnya untuk membantu masyarakat," kata dia.
Idris juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk saling membantu di wilayah-wilayah yang terkena banjir dan tanah longsor.
Tanah longsor juga menimbun dua rumah warga di Kampung Kedung Badak Sentral RT RW 01/13, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Akibatnya, satu warga meninggal dunia. "Akibat kejadian ini, terdapat korban jiwa atas nama Ibu Kusmiyati (30). Korban meninggal akibat tertimbun material longsoran," kata Kepala BPBD Kota Bogor Juniarti Estiningsih, Rabu (1/1).
Esti menjelaskan, tanah longsor dengan panjang 15 meter dan tinggi 10 meter itu disebabkan hujan dengan intensitas sedang dan deras sejak Selasa (31/12) sore. Esti mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan. BPBD Kota Bogor, kata Esti, terus berupaya melibatkan semua pihak untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana. "Kita terus bekerja sama dengan semua pihak, BPBD, damkar, dan juga masyarakat," kata dia.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tanah longsor itu tak dapat dihindari. "Kalau longsor kantidak bisa dihindari. Yang penting warganya siap mengantisipasi untuk tidak di lokasi," tutur Bima.
Bima menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pihak. BPBD Kota Bogor pun terus disiagakan. Dia menyatakan telah memerintahkan semua pihak untuk memperingatkan warga Kota Bogor. "Saya minta semua camat, lurah, untuk mengevakuasi warga di titik-titik rawan longsor atau banjir. Artinya, tidak berada di situ dululah. Kita tunggu situasi membaik dulu," kata dia. (rusdy nurdiansyah/ m nugroho habibi, ed:ilham tirta)