REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Angka kecelakaan di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami peningkatan tahun 2019. Kecelakaan yang terjadi pada tahun ini mencapai 507 peristiwa sedangkan tahun 2018 mencapai 291 peristiwa.
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ferdy Irawan mengatakan tahun ini seluruh kecelakaan itu menyebabkan 25 korban meninggal dunia. Data korban meninggal itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya 10 orang.
"Untuk kecelakaan yang menyebabkan korban luka berat tahun 2018 hanya 37 orang, sedangkan untuk tahun 2019 itu mencapai 111 korban. Untuk luka-luka ringan pada tahun 2018 mencapai 351 korban. Tahun 2019 menjadi 508 korban," kata Ferdy di Polres Tangsel, Selasa (31/12).
Evaluasi ini untuk Polres Tangerang Selatan dalam mengurangi angka kecelakaan pengendara dengan cara menggelar razia secara rutin. Lebih lanjut, untuk mengurangi kecelakaan terjadi di jalan dibutuhkan pula kesadaran masyarakat dalam berkendara untuk menaati peraturan lalu lintas.
“Kadang kita ingatkan mereka dalam berkendara, agar mereka menyadari pentingnya keselamatan tapi masih ada masyarakat yang tidak terima," ucap dia.
Tingginya angka kecelakaan yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan juga meningkatnya permintaan para korban untuk mengklaim asuransi dan BPJS.
"Bagi masyarakat yang ingin klaim BPJS atau asuransi itu harus melampirkan laporan dari penyidik laka lantas. Jadi tingginya angka tersebut adanya laporan itu," ucap Ferdy.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Muharram Wibisono mengungkapkan, jika di total dari seluruh kerugian materiil yang disebabkan kecelakaan tersebut mengalami kenaikan sekitar 125 persen.
“Untuk tahun 2018 mengalami kerugian sebesar 434.400.000 sedangkan tahun 2019 alami kerugian materil sebesar 979.200.000, sesuai data yang telah dipaparkan,” jelasnya.