Rabu 01 Jan 2020 15:30 WIB

Ruang Kelas SDN di Bogor Ambruk

Diperkirakan SDN Cirimekar 02 menelan kerugian hingga Rp 700 sampai Rp 800 juta.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ambruk, Rabu (1/1).
Foto: Dok Istimewa
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ambruk, Rabu (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tiga ruang kelas dan satu ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cirimekar 02, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ambruk. Kejadian itu, terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, Rabu (1/1) yang diakibatkan curah hujan yang tinggi.

"Dari hasil tinjauan lokasi, itu disebabkan karena adanya pecahan genting yang jatuh pada bagian atap bangunan hingga air langsung menimpa plafon," kata Kepala Seksi Sarpras dan Kelembagaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Deddy Syarifudin di lokasi, Rabu.

Baca Juga

Deddy menjelaskan, curah hujan yang tak kunjung berhenti mengakibatkan plafon atap ruangan tak mampu menahan beban. Sehingga, atap ruangan tersebut ambrol. "Ini murni musibah, karena dari pengecekan material kontruksi fisik bangunan pada bagian rangka masih dalam keadaan baik," tutur Deddy.

Akibat ambruknya tiga ruangan tersebut, Deddy mengatakan, sekolah mengalami kerugian yang cukup besar. Berdasarkan taksiran, Dedy memperkirakan, SD Negeri Cirimekar 02 menelan kerugian hingga Rp 700 sampai Rp 800 juta.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Nurjanah menjelaskan, Disdik akan segera mengambil tindakan. Dalam waktu dekat, dia menyatakan, penanganan fisik untuk sekolah tersebut akan segera dilakukan. "Kegiatan penanganan (perbaikan) SDN Cirimekar 02, kebetulan telah masuk dalam program anggaran tahun 2020," kata Nurjanah.

Beruntung, Nurjanah menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sebab, pada saat kejadian, sekolah masih waktu libur. "Namun, untuk kegiatan belajar mengajar dari sembilan rombel nanti, dilaksanakan pada satu unit dengan tiga ruang kelas tersisa, secara bergantian selama tiga sift," jelasnya Nurjanah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement