Rabu 01 Jan 2020 13:34 WIB

Ancaman Banjir di Sekitar Jakarta

Kawasan sekitar Jakarta yakni Bodetabek juga menjadi korban banjir.

Pengendara motor melintas diatas jembatan saat tinggi muka air sungai Ciliwung naik di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020). Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) malam tersebut menyebabkan tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor naik menyentuh 170 cm dengan status siaga dua.
Foto: Antara
Pengendara motor melintas diatas jembatan saat tinggi muka air sungai Ciliwung naik di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020). Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya sejak Selasa (31/12/2019) malam tersebut menyebabkan tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor naik menyentuh 170 cm dengan status siaga dua.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nugroho Habibi dan Febryan. A

BOGOR -- Banjir tidak hanya terjadi di Jakarta. Kawasan sekitar Jakarta seperti Bogor, Tangerang, dan Depok juga menjadi korban genangan air.

Baca Juga

Sebanyak delapan desa di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, terendam banjir. Banjir tersebut berasal dari aliran Sungai Cidurian yang meluap akibat hujan deras sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1).

"Sekitar pukul 06.00 WIB bertempat di wilayah Jasinga yang dialiri Sungai Cidurian mengalami banjir yang diakibatkan hujan deras dari tadi malam sampai saat ini," kata Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno dalam pesan elektroniknya.

Adapun delapan desa tersebut yakni, Desa Kalong Sawah, Sipak, Pamegersari, Jasinga, Koleang, Bagiang, Tegal Wangi, dan Desa Pangaur. Harry menjelaskan Koramil bersama dengan unsur Muspika, Siaga BPBD dan TAGANA bersama masyarakat sekitar membantu evakuasi warga yang terdampak.

Dia menyatakan, telah mengimbau warga yang rumahnya dekat sungai untuk mengungsi. Saat ini, lanjut dia, BPBD Kabupaten Bogor juga telah menerjunkan personil.

"Saat ini BPBD Kabupaten Bogor sedang dalam perjalanan untuk memberikan bantuan perkuatan," jelasnya.

Berdasarkan informasi sementara, kata Harry, terdapat satu orang warga Desa Kalong Sawah Hanyut. Hingga saat ini, lanjut Harry, warga tersebut belum ditemukan.

"Warga yang hilang dengan identitas Hilman (15 tahun) dari Kampung Parung Sapi RT/RW 07/08 Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga," ujarnya.

photo
Warga berjalan melintasi banjir di perumahan Taman Narogong Indah, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020). Hujan lebat sepanjang malam tahun baru yang mengguyur Bekasi dan kawasan sekitarnya mengakibatkan banjir terjadi di sejumlah titik.

Katulampa Siaga

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunjungi Bendung Katulampa di Kota Bogor. Bendung sudah pada kondisi Siaga II.

Ia mengingatkan warga di daerah aliran sungai (DAS) untu waspada dan mengantisipasi kemungkinan datangnya bencana banjir dan longsor. "Saat ini, saya berada di Bendung Katulampa. Kondisinya permukaan air tinggi mencapai 170 cm dan statusnya Siaga II," kata Bima Arya Sugiarto saat mengunjungi Bendung Katulampa, di Kota Bogor.

Menurut Bima Arya, warga masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai Ciliwung harus waspada dan mengantisipasi datangnya banjir.

"Petugas maupun warga agar terus berkoordinasi guna mengantisipasi bencana. Semoga tidak terjadi apa-apa," kata Bima Arya.

Berdasarkan informasi dari petugas, menurut Bima, curah hujan di bagian hulu yakni di kawasan Puncak Bogor masih tinggi. Bima juga mengingatkan warga Kota Bogor dan sekitarnya, terutama yang tinggal di daerah aliran sungai, untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir.

Bima juga mengingatkan, Lurah dan Camat untuk terus siaga, terutama di 13 kelurahan di Kota Bogor yang dilalui aliran sungai Ciliwung.

Petugas Pintu Air Bendung Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, tinggi permukaan air d Bendung Katulampa naik menjadi 170 cm atau Siaga II sejak sekitar pukul 07.30 WIB.

Andi Sudirman juga mengingatkan, warga Bogor dan Jakarta terutama yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai Cilieung agar bersiaga dan mengantisipasi, karena aliran air dari Bogor ke Jakarta akan mengalir dalam waktu delapan hingga 12 jam.

photo
Banjir di jalan Bintara Raya, Bekasi Barat, memutus akses jalan dari Pondok Kopi, Jakarta Timur menuju Kranji, Bekasi Barat, Rabu (1/1).

Banjir Bekasi

Sementara itu BPBD Kota Bekasi menetapkan wilayah Pondok Gede Permai Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, berstatus siaga 1 banjir. Selain itu, 12 wilayah lainnya berstatus waspada.

"Status siaga 1 untuk wilayah Pondok Gede Permai," kata Wakasatgas BPBD Kota Bekasi Karsono dalam keterangan tertulisnya.

Karsono megatakan, ketinggian air di wilayah PGP pada pukul 11.17 WIB mencapai 40 cm. Namun, wilayah itu dinaikkan statusnya ke siaga 1 lantaran berada di tepian Kali Bekasi.

Kali Bekasi merupakan sungai yang aliran airnya datang dari Bogor, yakni lewat Sungai Cikeas dan Sungai Cikeas. Titik pertemuan Cileungsi Cikeas (P2C) berdasarkan catatan BPBD saat ini sudah mencapai 700 cm. Padahal, batas amannya adalah 300 cm.

Wilayah yang dinaikkan statusnya menjadi waspada, kata Karsono, terdapat 13 wilayah. "Waspada untuk aliran Sungai Cileungsi, (karena) dalam 4-8 jam ke depan air akan sampai di (13 wilayah)," katanya.

Adapun 12 wilayah itu adalah Pangkalan 1A, Perum Kemang IFI, Perumahan Jatiasih Indah (PPA) dan Perum Pondok Mitra Lestari. Lalu Perum Depnaker, Perum Kemang Pratama dan Perum Delta.

Ditambah dengan wilayah Bendungan Prisdo, Kartini dan Kampung Patal. Termasuk wilayah Kampung Lengkak dan Teluk Pucung.

Karsono menambahkan, saat ini banjir merendam 10 kecamatan. Kota Bekasi sendiri memiliki 12 kecamatan. Penyebab banjir, kata dia, adalah hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/11/2019) pukul 14.00 WIB hingga Rabu.

"Dan ditambah kiriman air dari sungai Cileungsi dan Cikeas (mengakibatkan) beberapa wilayah kota bekasi terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi," ucapnya.

photo
Petugas mengevakuasi warga yang sakit menggunakan perahu karet saat terjadi banjir di Perumahan Bukit Cengkeh 2, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020).

Dari Tangerang

Di Tangerang, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah terjun ke lapangan secara langsung dan membuka sendiri pintu air guna mengatasi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Wali Kota Arief tampak membuka pintu air yang menghubungkan Kali Mookervart ke Sungai Cisadane. Debit air yang melebihi ambang batas di Kali Mookervart dan dikhawatirkan meluap ke jalan, mendorong dia bereaksi cepat dengan membuka pintu air.

Hampir 30 menit membuka pintu air dan melihat ambang batas di Kali Mookervart sudah normal kembali, Wali Kota Arief kemudian beranjak pergi dan memantau beberapa lokasi lainnya.

Sejak subuh, ia sudah terjun ke lapangan memantau beberapa wilayah yang terendam banjir, seperti di Batu Ceper dan Poris. "Kami akan berusaha semaksimal mungkin dengan tim dalam penanganan banjir ini hingga saluran air lancar kembali," kata Arief Wismansyah.

Selain itu, Wali Kota Arief juga ikut serta dalam penanganan banjir dengan membersihkan saluran air dari sampah.

Banjir yang melanda Kota Tangerang merendam pemukiman warga dengan ketinggian mulai dari 40 hingga lebih dari 60 centimeter.

Di Lebak air Sungai Ciberang meluap dan membanjiri empat wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten. Banjir membuat rumah-rumah warga di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Sajira, dan Curugbitung tergenang.

"Kami mengerahkan puluhan relawan tangguh untuk melakukan pertolongan kepada warga yang dilanda banjir itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Lebak, Kaprawi.

Dengan dukungan dari aparat TNI, Polri, PMI, dan Taruna Siaga Bencana, ia mengatakan, anggota relawan tangguh turun ke permukiman warga yang kebanjiran untuk memberikan pertolongan.

Petugas juga mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang permukimannya terdampak banjir ke tempat yang lebih aman. "Kami berharap banjir di empat kecamatan itu tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement