Rabu 01 Jan 2020 12:49 WIB

Soal Longsor, Bima Arya: Longsor tak Bisa Dihindari

Warga dimi tidak berada di daerah rawan banjir sambil tunggu situasi membaik dulu.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Andi Nur Aminah
Tanah longsor menimbun dua rumah warga di Kampung Kedung Badak Sentral, RT RW 01/13, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (1/1).
Foto: BPBD Kota Bogor
Tanah longsor menimbun dua rumah warga di Kampung Kedung Badak Sentral, RT RW 01/13, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menanggapi kejadian tanah longsor di Kampung Kedung Badak Sentral RT RW 01/13, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Menurutnya, tanah longsor tak dapat dihindari.

"Kalau longsor kan tidak bisa dihindari, yang penting warganya siap mengantisipasi untuk tidak di lokasi," tutur Bima saat meninjau ketinggian muka air (TMA) di Bendung Katulampa, Bogor, Rabu (1/1).

Baca Juga

Bima menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak dan BPBD Kota Bogor terus disiagakan. Dia menyatakan, telah memerintahkan semua pihak untuk memperingatkan semua warga Kota Bogor.

"Saya minta semua camat, lurah untuk mengevakuasi warga di titik-titik rawan longsor atau banjir. Artinya tidak berada di situ dululah, kita tunggu situasi membaik dulu," jelasnya.

Sebelumnya, tanah longsor dengan panjang 15 meter dan tinggi 10 meter menimbun dua rumah warga di Kampung Kedung Badak Sentral RT RW 01/13, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Akibatnya, satu warga meninggal dunia.

"Akibat kejadian ini terdapat korban jiwa atas nama Ibu Kusmiyati (30 tahun). Korban meninggal akibat tertimbun material longsoran," kata Kepala BPBD Kota Bogor Juniarti Estiningsih saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement