Selasa 31 Dec 2019 22:52 WIB

Penyaluran Kredit Perbankan di Sulsel Capai Rp 122 Triliun

Secara keseluruhan hingga November Aset Perbankan di Sulsel Rp 150,39 triliun

Petugas menghitung uang rupiah pecahan kecil di layanan kas keliling (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Petugas menghitung uang rupiah pecahan kecil di layanan kas keliling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR --  Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Sulamapua Zulmi menyatakan penyaluran kredit melalui perbankan di Sulawesi Selatan tercatat mencapai Rp 122,9 triliun dengan pertumbuhan mencapai 3,42 persen hingga November 2019.

"Pertumbuhannya itu cukup bagus sekitar 3,42 persen. Dengan jumlah rekening kredit 1.200.385 yang juga tumbuh 5,23 persen secara year on year (yoy)," ujar Zulmi. Selain kredit, aset perbankan Sulsel juga tercatat sebesar Rp 150,39 triliun, atau tumbuh sekitar 5,22 persen, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 100,39 triliun atau naik 7,03 persen.

"Jumlah rekening DPK tercatat 10.809.188, angka ini tumbuh 13,77 persen. Sedangkan Loan to Deposit Ratio (LDR) 121,41 persen, dan Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga di angka 3,86 persen," jelasnya.

Zulmi memastikan perkembangan industri jasa keuangan masih akan tetap tumbuh diSulawesi Selatan pada 2020 yang didukung kinerja intermediasi yang tinggi serta tingkat risiko yang terkendali, baik di sektor perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB).

"Kinerja ini sejalan dengan pelaksanaan tugas Kantor OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua dalam mengawasi industri jasa keuangan dan melaksanakan fungsi edukasi dan perlindungan konsumen, dengan berfokus pada implementasi lima kebijakan strategis OJK tahun ini," katanya.

Zulmi menerangkan upaya untuk menjaga pertumbuhan sektor jasa keuangan yang berkesinambungan (stabil), mengakselarasi pertumbuhan ekonomi (kontributif), serta mendukung upaya pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sulsel yang inklusif akan terus dilakukan.

"Kinerja ini tercipta juga merupakan hasil kolaborasi dari semua pihak, baik lembaga jasa keuangan, stakeholder terkait dan tentunya dukungan pemerintah daerah, untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pertumbuhan berkelanjutan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement