Selasa 31 Dec 2019 21:56 WIB

Cerita Milenial Ikut Dzikir Nasional Republika

Dzikir Nasional Republika 2019 diselenggarakan di Masjid At-Tin, Jakarta.

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
Menag Fachrul Razi saat memberi sambutan di acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At Tin, Jakarta, Selasa (31/12).
Foto: Putra M. Akbar / Republika
Menag Fachrul Razi saat memberi sambutan di acara Dzikir Nasional Republika di Masjid At Tin, Jakarta, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah milenial memilih untuk melewatkan malam pergantian tahun dengan mengikuti Dzikir Nasional Republika 2019 yang diselenggarakan di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (31/12). Bagi mereka, berdzikir jauh lebih bermanfaat dibandingkan merayakan pergantian tahun dengan kegiatan hura-hura.

Salah satu diantaranya adalah Muhammad Risal (20 tahun). Menurut dia, perayaan tahun baru dengan bermain kembang api ataupun kegiatan hura-hura lainnya tak memiliki arti apa-apa. Justru malah rentan menjerumuskan diri pada perbuatan maksiat.

"Makanya untuk mengisi waktu yang kosong, saya datang ke acara ini," ucap Risal di depan Masjid At-Tin, Selasa sore. Risal datang bersama belasan sahabatnya dari Kota Tangerang. Mereka lebih memilih Dzikir Nasional Republika dibandingkan kegiatan dzikir di tempat lain karena Habib Jindan jadi salah satu penceramahnya.

Hal serupa juga diutarakan Alya Asyafa (15). Bersama dua sahabatnya yang juga perempuan, Alya memilih melewatkan pergantian tahun dengan berdzikir dari pada mengikuti kegiatan lain yang tak berfaedah. "Kalau di sini kan lebih berfaedah. Bisa renungan juga untuk tahun depan," ucapnya.

Alya mengaku, kedatangan ke acara Dzikir Nasional ini adalah yang kedua kalinya. "Kita nggak pernah tergoda untuk bermain kembang api seperti kebanyakan orang," ucapnya

Hal serupa juga disampaikan Muhammad Nabil Rohim (20). Ia memilih pergantian tahun dengan berdzikir lantaran bermunajat kepada Allah jauh lebih bermakna dari pada bermain kembang api. "Semoga kedepan acara semacam ini bisa ikut diselenggarakan juga di tempat-tempat lain," ucap Nabil. 

Meraka bertiga hanyalah sebagian kecil dari kalangan milenial yang ikut meramaikan acara Dzikir Nasional Republika ke-18. Tentu acara ini juga dihadiri oleh kalangan yang lebih dewasa dari mereka. Pihak panitia memperkirakan total masyarakat yang hadir malam ini bisa mencapai tujuh ribu orang.

Ketua Panitia Dzikir Nasional 2019 Arul Busyro mengatakan, kegiatan puncak akan dimulai seusai shalat Isya. Yakni dihului dengan kata sambutan dari Menteri Agama Fachrul Razi. 

Kemudian disambung ceramah keagamaan dari Habib Jindan, Ustaz Khalidi Asadil Alam, Ustaz Jazir, KH Cholil Nafis, dan Ustaz Abdul Mu’thi. Setelah itu, salah satu pendiri Majelis Azzikra Ustaz Abdul Syukur memimpin dzikir dan doa menyambut pergantian tahun. Selain di Masjid At-Tiin, Festival Republik dan Dzikir Nasional juga digelar di Masjid Pusdai, Bandung Jawa Barat dan Masjid Jogokariyan, Jogyakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement