Selasa 31 Dec 2019 21:36 WIB

Pemkot Yogyakarta Apresiasi Tablig Akbar Republika

Tabligh Akbar Republika dinilai kegiatan yang positif isi malam peegantian tahun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agung Sasongko
Jamaah menghadiri Tabligh Akbar saat Festival Republik 2019 di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12).
Foto: Republika/Wihdan
Jamaah menghadiri Tabligh Akbar saat Festival Republik 2019 di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Asisten Sekda bidang Umum Pemerintah Kota Yogyakarta, Edi Heri mengapresiasi Festival Republik dan Tabligh Akbar 2019, yang digelar Harian Republika di Masjid Jogokariyan, Jalan Jogokaryan nomor 36, Mantrijeron, Yogyakarta, Selasa (31/12). Itu tak lain karena kegiatan yang digelar, telah mengajak masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun dengan kegiatan yang positif, bahkan jauh dari kesan hura-hura.

"Kami sangat mengapresiasi acara yang digelar Republika, takmir Masjid Jogokariyan, dan seluruh elemen masyarakat yang mengisi malam pergantian tahun baru masehi ini dengan kegiatan yang sangat positif dan jauh dari kesan pesta pora dan hura-hura," ujar Edi membacakan sambutan Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Baca Juga

Edi mengatakan, malam pergantian tahun merupakan peristiwa yang tepat untuk mengevaluasi diri terhadap perjalanan hidup dan kehidupan selama satu tahun ke belakang. Malam pergantian tahun juga menurutnya menyampaikan pesan, manusia sedang berada di dimensi waktu yang terus bergulir.

"Dalam melintasi dimensi waktu hendaknya kita tidak terjebak dalam kepasrahan terhadap berjalannya waktu. Tetapi bersegera menerapkan langkah mewujudkan cita-cita menghadapi kejadian demi kejadian yang akan berlangsung dengan sikap yang positif dan bersemangat," kata dia.

Wakil Pimpinan Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji mengungkapkan, kegiatan yang digelar ini merupakan syiar, yang merupakan bagian dari Ikhtiar untuk mengajak masyarakat memanfaatkan waktu mengisi akhir tahun dengan kegiatan yang positif. Kegiatan yang digelar juga dimaksudkan untul bersama-sama berkontemplasi, bermuhasabah, bertafakur, dan merenungkan apa telah dilakukan selama setahun.

"Tentunya untik kita ambil ibrah dan hikmah, sekaligus merencanakan ikhtiar perbaikan ke depan demi kehidupan yang lebih baik," ujar Hasan.

Hasan bersyukur, acara Tabligh Akbat atau muhasabah dan dzikir akhir tahun telah menjadi tren dengan beragam variasinya. Dimana kegiatan serupa banyak digelar di masjid-masjid, dan bahkan kantor pemerintahan. Menurutnya, ini tak lepas dari makin bergairahnya semangat ke-Islam-an di tengah masyarakat.

"Ini tak terlepas dari makin bergairahnya semangat ke-Islam-an masyarakat. Mereka membutuhkan panduan untuk hidup berjamaah, bersatu dalam irama ukhuwah Islamiyah," ujar Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement