Selasa 31 Dec 2019 17:30 WIB

Warga Disarankan Rutin Periksa Kesehatan

Idealnya mengecek kesehatan dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis pada acara Muhasabah Akhir Tahun Republika, di Pusdai Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (31/12).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis pada acara Muhasabah Akhir Tahun Republika, di Pusdai Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Layanan pemeriksaan gratis dalam Muhasabah Akhir Tahun yang digelar di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Selasa (31/12), diminati pengunjung. Dari dua stan pemeriksaan gratis, setidaknya ada ratusan warga yang melakukan pengecekan.

Data terakhir, dari stan Rumah Sakit Al Islam Bandung, sekitar 80 orang memeriksakan kesehatannya. Sementara dari data stan Health & Happiness (H2), sedikitnya ada 50 orang yang memeriksakan kesehatannya.

Promotor kesehatan RS Al Islam Bandung, Hadi mengatakan, pemeriksaan kesehatan bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit yang ada di dalam tubuh. Ia menganjurkan, warga untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. "Idealnya itu mengecek kesehatan itu setiap tiga bulan sekali. Tapi jika ada budjet khusus dapat dilakukan satu bulan sekali," kata dia kepada Republika, Selasa (31/12).

Ia menambahkan, memasuki musim hujan seperti saat ini, risiko penyakit akan semakin mudah datang. Ia mencontohkan, penyakit yang paling umum terjadi saat musim hujan adalah influenza. Selain itu, penyakit lain yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue (DBD).

Hadi mengatakan, untuk menjaga daya tahan tubuh tetap fit, warga diimbau menjaga pola makan yang teratur. "Di musim hujan seperti saat ini, kalau bisa makanannya yang hangat dan ada kuahnya," ujar dia.

Sementara dari sisi medis, lanjut dia, jika diperlukan warga disarankan untuk melakukan vakninasi, dan tentunya menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, ketika musim hujan warga juga dianjurkan mengonsumsi vitamin, serta mengatur pola istirahat.

"Mecegah itu lebih baik. Sebesar apapun biaya yang digelontorkan untuk pengobatan, tetap saja bujetnya tidak akan pernah cukup. Jadi lebih baik mencegah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement