Selasa 31 Dec 2019 16:40 WIB

Buka Sampai Malam, Museum Geologi Hapus Stigma Museum Angker

Museum Geologi satu-satunya museum yang menyimpan fosil T-Rex.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM--Jelang libur tahun baru, Museum Geologi Bandung menggelar event terkahir di 2019 bertajuk "Bahagia Bersama di Akhir Tahun 2019 : Day and Night at The Museum", Sabtu (28/12/2019).

Di acara ini, museum satu-satunya di Indonesia yang menyimpan fosil T-Rex tersebut buka hingga pukul 10 malam.

Humas Museum Geologi Bandung, Tori Agus Prianto mengatakan, rangkaian acara yang berlangsung sejak pagi hari tersebut salah satunya bertujuan untuk menghapus stigma museum sebagai tempat yang menyeramkan di kalangan masyarakat.

Melalui berbagai event bulanan, museum ini berupaya hadir sebagai ruang publik yang terbuka dan edukatif.

Berdasarkan pantauan Ayobandung.com, selepas hujan siang hari, warga yang telah memadati area museum nampak asyik duduk-duduk sambil berbelanja aneka makanan di area taman depan Museum Geologi yang disulap menjadi tempat piknik keluarga.

Sementara itu, sebagian lainnya mengikuti rangkaian acara lain seperti pentas seni anak-anak hingga diskusi geologi populer bertajuk "Fosil Sebagai Petunjuk Kehidupan".

"Event seperti ini rutin kita selenggarakan tiap bulan, tapi yang ini adalah event terkahir di 2019 jadi spesial kita hadirkan berbagai acara," ungkapnya.

Salah satunya yang spesial, dia mengatakan, adalah tur kunjungan museum yang dibuka hingga malam hari. Tak sembarang tur, pengunjung yang telah daftar untuk hadir di hari ini berkesempatan menelisik ruang pamer

Sejarah Kehidupan yang enam bulan belakangan tengah direnovasi. Ruang tersebut tak lain merupakan ruangan yang memuat fosil T-Rex dan binatang purba lainnya.

"Setelah seminar peserta akan kita ajak masuk ke ruang Sejarah Kehidupan. Tur ini sangat eksklusif karena ruang tersbeut akan kembali ditutup hingga selesai renovasi, targetnya 2020," ungkapnya.

Tur tersebut, dia mengatakan terbagi ke dalam beberapa sesi yang berlangsung hingga malam hari. Salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan kesan angker museum di masyarakat.

"Kita ingin memperlihatkan bahwa museum buka di malam hari pun enggak ada apa-apa, tidak ada kesan seram. Museum juga merupakan ruang publik yang bisa dinikmati publik," jelasnya. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement