REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Jalur pedestrian di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta diresmikan oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, Senin (30/12). Jalur pedestrian ini dijadikan sebagai pusat entitas Yogyakarta untuk mengurangi beban Malioboro.
"Ini sudah segmen dua, dulu di Suroto. Suroto Alhamdulillah bisa. Sudirman juga sudah selesai dan sesuai jadwal," kata Haryadi saat meresmikan jalur pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, Senin (30/12).
Haryadi mengatakan, penataan jalur pedestrian di Kota Yogyakarta akan terus dilakukan. Pada 2020 nanti, penataan akan dilanjutkan ke arah barat yakni dari Gondolayu, Tugu hingga ke Diponegoro.
"Terus tahun berikutnya (2021) dilanjutkan ke perempatan Gramedia ke arah timur sampai Galeria. Yang unik dan yang menjadi ikon itu tempat-tempat pedestrian seperti ini akan kita perbanyak," ujarnya.
Jalur pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman ini memiliki panjang 1,2 kilometer. Rinciannya, panjang jalur sisi utara yakni 0,5 kilometer. Sementara, untuk sisi selatan mencapai 0,7 kilometer.
"Lebarnya meningkat 100 persen dari lebar yang dulunya hany 2,5 meter. Tapi sekarang jadi 4,8 meter.l," tambahnya.
Sementara itu, juga disediakan bangku sebanyak 31 bangku. Ia pun mempersilahkan jika ada instansi yang ada di sekitar Jalan Jenderal Sudirman untuk menambah kursi yang ada.
Selain memperbaiki fisik jalur pedestrian ini, pekerjaan ducting atau penataan kabel fiber optic (FO) dengan membuat saluran khusus untuk kabel bawah tanah juga dilakukan.
"Ke depan Pemkot Yogyakarta terus melakukan ducting. Ada saluran air nanti, telekomunikasi, listrik dan terakhir gas. PGN juga sudah siap," kata Haryadi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono mengatakan, penataan yang dilakukan guna memperbaiki wajah Kota Yogyakarta. Sehingga lebih terlihat elegan dan ramah terhadap pejalan kaki karena sudah tidak ada kabel-kabel yang terlihat.
"Jadi tidak hanya sebatas memperbaiki kondisi fisik saja, ruas pedestrian dan lanskapnya saja. Namun juga memperbaiki visual ruang yang turut serta menjadi wajah pedestrian," kata Agus beberapa waktu lalu.
Selain itu, penataan ini juga sebagai pusat entitas Kota Yogyakarta nantinya. Sehingga, beban di Malioboro dapat dipindahkan ke Jalan Jenderal Sudirman setidaknya mengurangi sebesar lima hingga delapan persen.
Anggaran yang disiapkan untuk penataan jalur pedestrian di 2020 nanti menggunakan APBD Kota Yogyakarta dan Dana Keistimewaan (Danais). Sebesar Rp 27 miliar anggaran yang disiapkan.
"Rp 27 miliar yang 2020 itu dari Gondolayu sampai Diponegoro. Tapi belum keseluruhan, hanya 100 meter," tambahnya.