Senin 30 Dec 2019 14:45 WIB

BPS: Kemiskinan di Kabupaten Serang Berkurang

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Serang pada tahun lalu mencapai 64,46 ribu orang

Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah (foto ilustrasi). Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Serang terus menurun setiap tahunnya.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah (foto ilustrasi). Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Serang terus menurun setiap tahunnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka kemiskinan di Kabupaten Serang terus menurun. Jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut pada tahun 2019 tercatat sebanyak 61,54 ribu orang (4,08 persen).

Kepala BPS Kabupaten Serang Indra Warman melalui keterangan tertulisnya Senin (30/12) menjelaskan Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 2,92 ribu jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada 2018. Pada 2018 lalu jumlah penduduk miskin di Kabupaten Serang mencapai 64,46 ribu orang (4,30 persen).

Baca Juga

“Persentase penduduk miskin Kabupaten Serang pada tahun 2019 berada di peringkat tiga terendah dari delapan kabupaten/kota di Banten,” kata Indra.

Indra menjelaskan garis kemiskinan Kabupaten Serang kondisi tahun 2019 sebesar Rp309.036 per kapita per bulan, meningkat jika dibandingkan tahun 2018 yang besarnya Rp294.829 per kapita per bulan. Kemudian pada periode 2018-2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Serang turun dari 0,80 pada tahun 2018 menjadi 0,65 pada tahun 2019.

“Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,22 menjadi 0,16 pada periode yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga membaik selama setahun terakhir,” ujar Indra.

Sementara itu, Pemkab Serang sendiri terus membuat program pengentasan kemiskinan dengan bersinergi antar organisasi perangkat daerah (OPD). Program paling digencarkan yakni perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga pelatihan-pelatihan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Tahun ini Pemkab Serang memperbaiki 822 rumah tidak layak huni (RTLH) dengan anggaran Rp16,4 miliar. Perbaikan RTLH pun didukung melalui program pemerintah pusat, Pemprov Banten, Baznas Kabupaten Serang, serta corporate social responsibility (CSR) sejumlah perusahaan.

Terpisah, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengaku bersyukur, angka kemiskinan di Kabupaten Serang terus menurun.

“Tentu ini bukan hanya upaya dari Pemkab Serang, tetapi juga bersama DPRD Kabupaten Serang, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan banyak pihak terlibat,” ujarnya.

Menurut Tatu, program pengentasan kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan Pemkab Serang, tetapi juga butuh sinergi dari multi stakeholder.

“Alhamdulillah, jajaran Pemkab Serang sangat konsentrasi dalam program penurunan kemiskinan dan pengangguran. Tentu akan lebih banyak warga miskin yang terbantu, jika sinergi antar pemerintah dan swasta bisa dilakukan dengan baik,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement