REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap pembangunan Pasar Djohar Selatan di Semarang, Jawa Tengah, dapat dimulai pada 2020.
"Kami bangun untuk pasar Djohar Selatan, mudah-mudahan mulai tahun depan," ujar Menteri Basuki, Senin (30/12).
Menteri PUPR mengatakan bahwa pembangunan Pasar Djohar Selatan akan diselesaikan secepatnya supaya para pedagang lebih cepat bersepakat untuk dapat masuk ke Pasar.
"Kalau belum ada kesepakatan, dua bangunan pasar yang belum selesai tidak dimanfaatkan," katanya.
Menurut Menteri PUPR, untuk pasar Djohar terkait arahan dari Presiden Joko Widodo, Kementerian PUPR akan menyelesaikan pasar Djohar Selatan dan blok pasar yang rencananya memiliki tiga hingga empat lantai.
Nilai anggaran pembangunan pasar tersebut sekitar Rp150 miliar, yang merupakan usulan dari pemerintah Kota Semarang.
"Kalau bisa sebelum proyek pasar tersebut jadi, dua bangunan pasar Djohar yang sudah selesai bisa segera dimanfaatkan," kata Menteri Basuki.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan revitalisasi Pasar Johar, pasar bersejarah yang termasuk Cagar Budaya Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Rehabilitasi dilakukan sejak Agustus 2018 dan ditargetkan rampung pada Desember 2019.
Pasar Johar sudah sejak lama menjadi pasar sentral dan menjadi denyut nadi perekonomian Jawa Tengah. Sebelum dilakukan rehabilitasi, kondisi Pasar Johar yang dibangun 1930-an mengalami kerusakan akibat kebakaran pada 2015.
Revitalisasi yang dilakukan Kementerian PUPR tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya. Diharapkan dengan selesainya revitalisasi para pedagang dapat kembali berjualan dengan kondisi yang lebih nyaman.