REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau warganya untuk menahan diri dan bermuhasabah saat merayakan pergantian tahun Masehi. Ia mengatakan malam pergantian tahun lebih baik dilakukan dengan introspeksi diri, daripada melakukan hal yang tak banyak manfaatnya. ''Muhasabah lebih baik. Hura-hura dikurangi,'' kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Kota Tasikmalaya, Ahad (29/12).
Dikatakan Emil, muhasabah itu penting untuk mengingat perilaku negatif yang pernah dilakukan dalam setahun belakangan. Perilaku negatif itu, tidak boleh terulang lagi pada tahun berikutnya. Sementara itu, ia juga meminta masyarakat untuk terus memertahankan perbuatan baik yang sudah dalam satu tahun terakhir. Bahkan ditingkatkan jika memungkinkan. Masyarakat juga diajak untuk memiliki niat menata kehidupan yang lebih baik pada 2020 mendatang. ''Yang penting kuatkan niat di tahun masehi 2020 hidup lebih baik. Yang jelek tinggalkan, yang bagus lanjutkan. Gak ada kembang api di Gasibu juga. Saya Muhasabah aja,'' ujar Emil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengundi hadiah umroh pada acara Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (31/12).
Sementara Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengimbau agar mengisi malam Tahun Baru dengan kegiatan yang positif. ''Silahkan mengisi malam tahun baru asal dengan kegiatan lebih positif. Mau hibruan silahkan tapi jangan mabuk-mabukan, kebut-kebutan, tawuran. Sah saja menkmati liburan tapi jangan menghamburkan uang mending ngajak makan dhuafa,'' paparnya pekan lalu.
Menurut Uu, ia mendukung kegiatan seperti muhasabah akhir tahun yang digelar //Republika//. Karena, mengajak masyarakat untuk berpikir perbuatan apa yang telah dilakukan setahun sebelumnya dan mendengarkan cermah. Kegiatan ini, bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan. ''Kami mensuport muhasabah //Republika// dan mengimbau masyarakat agar mau berbondong-bondong datang mengisi masjid dan mengikuti kegiatan muhasabah yang digelar Republika,'' paparnya.
Republika kembali menggelar Muhasabah Akhir Tahun Republika ke-11 di Masjid Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung pada 31 Desember 2019. Selain rencananya akan dihadiri dan dibuka Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sejumlah ulama akan memberikan tausiyah dan menemani jamaah melakukan Muhasabah di malam pergantian tahun. Muhasabah kali ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Milad Pusdai Jabar. Sejumlah ulama yang akan mengisi tausiyah di Muhasabah Akhir Tahun yaitu KH Athian Ali, KH Sofyan Yahya dan Ustaz Ucu Najmuddin.
Ribuan masyarakat memadati acara Muhasabah Akhir Tahun, di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (31/12).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi Wagub Jabar, rencananya akan menghadiri sekaligus membuka dan memberikan sambutan pada kegiatan Muhasabah di Pusdai ini. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat, KH. M. Choirul Anam, MZD mengungkapkan, acara Muhasabah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Milad Pusdai. ''Ini salah satu upaya untuk membangun kerukunan Ukhuwah Islamiyah, khususnya di Jawa Barat,'' tandas Kyai Choirul Anam.
Ketua Panitia Milad Pusdai, Zulkarnain, muhasabah rutin digelar setiap pergantian akhir tahun di Pusdai sebagai refleksi dari umat islam menjelang perubahan tahun. ''Kami ingin terus menjaga dan melanjutkan tradisi yang biasa dilakukan Pusdai bersama Republika," ujar Zulkarnain, Ahad (29/12).
Zulkarnain menilai, muhasabah merupakan sarana dan momemtun penting bagi umat islam di Jabar. Agar, semua masyarakat bisa lebih pandai melihat apa yang telah dilakukan dan menyongsong masa depan yang lebih baik. ''Kita semua, hanya sementara di dunia. Muhasabah ini harus dijadikan momentum penting berhati-hati dan mawas diri. Kalau kehidupan lenggeng itu ya di akhirat,'' katanya.
Pengunjung bebelanja aneka produk halal di Bazzar dan Halal Market Muhasabah Akhir Tahun Republika 2018, di Selasar Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (31/12).
Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali akan memberikan tausiyah di Muhasabah Akhir Tahun. Ia menyampaikan, malam pergantian tahun adalah momen yang tepat untuk muhasabah. Waktu pergantian tahun adalah waktu bertambah usia, artinya manusia semakin dekat dengan kematian. Setelah meninggal dunia, manusia akan mempertanggungjawabkan amanah kehidupan di hadapan Allah SWT. Tapi hiruk-pikuk kehidupan dunia bisa membuat manusia lalai, mereka jadi lupa suatu saat akan meninggalkan alam dunia. ''Maka manusia perlu diingatkan, maka pergantian tahun ini momen mengingatkan diri kita masing-masing bahwa suatu saat kita akan meninggalkan alam dunia dan Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap detik dari kehidupan kita," kata KH Athian kepada Republika belum lama ini.
Kyai Athian juga bersyukur Republika menyelenggarakan Muhasabah Akhir Tahun secara rutin sejak belasan tahun yang lalu. Menurutnya kegiatan muhasabah ini membawa perubahan yang sangat luar biasa dari sebuah kondisi yang memprihatinkan. Ia mengingatkan, waktu malam pergantian tahun adalah suasana yang seharusnya diisi dengan rasa syukur kepada Allah, tapi banyak yang mengisi waktu dengan kegiatan yang tidak positif. Republika sudah mengawali upaya mengajak umat melakukan kegiatan positif di akhir tahun melalui kegiatan Muhasabah Akhir Tahun. ''Ternyata dari tahun ke tahun semakin banyak yang mengikuti jejak Republika, tanpa berlebih-lebihan saya harus mengatakan itu jasa besar Republika untuk kepentingan dakwah umat,'' tandasnya.
Kyai Athian mengungkapkan, sekarang di berbagai kota banyak masjid-masjid besar yang ikut menyelenggarakan acara semacam muhasabah dan zikir di malam pergantian tahun. Sehingga umat Islam lebih terarah dalam mengungkapkan rasa syukur kepada Allah dengan bermuhasabah di masjid-masjid.
Ketua Panitia Muhasabah Akhir Tahun, Yusuf Supriatna menyampaikan, Muhasabah Akhir Tahun Republika ke-11 diselenggarakan pada 31 Desember 2019 sejak pagi hingga tengah malam. Antara laon akan diisi dengan bazaar di pagi hingga petang serta kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung. Juga hiburan antara lain dari Djiharkah Gambus. ''Kemudian akan ada tausiyah dari ulama-ulama, Muhasabah dan doa bersama di tengah malam, dilanjutkan dengan Qiamullail,'' ungkap Yusuf.