Senin 30 Dec 2019 06:33 WIB

Angin Kencang Dominasi Bencana di Magelang Selama 2019

Angin kencang di Magelang mencapai 226 kasus.

Red: Nur Aini
Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Angin kencang mendominasi kejadian bencana alam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah selama 2019, yakni mencapai 226 kasus.

"Kejadian tersebut tercatat hingga 27 Desember 2019, tersebar di 21 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto di Magelang, Ahad (29/12).

Baca Juga

Ia menyebutkan kejadian paling banyak di Kecamatan Muntilan sebanyak 24 kasus, kemudian Kecamatan Mungkid (22 kasus), Dukun (18 kasus), Sawangan (21 kasus), dan kecamatan lainnya rata-rata di bawah 20 kejadian. Menurut dia bencana angin kencang tersebut mengakibatkan 2.213 rumah rusak ringan, 109 rumah rusak sedang, dan 38 rumah rusak berat.

"Bencana angin kencang ini terjadi pada masa pancaroba, terutama dari musim kemarau ke musim hujan," katanya.

Edy menyampaikan kejadian terbesar kedua bencana di Kabupaten Magelang, yakni tanah longsor sebanyak 204 kejadian yang tersebar di 19 kecamatan. Ia menyebutkan kejadian tanah longsor paling banyak di wilayah Kecamatan Salaman sebanyak 48 kejadian, kemudian Kecamatan Borobudur (25 kejadian), Kecamatan Sawangan (24 kejadian), dan Kecamatan Kajoran (2 kejadian0).

"Wilayah kecamatan lain masing-masing di bawah 20 kejadian tanah longsor, sedangkan di Kecamatan Muntilan dan Ngluwar tidak ada kejadian tanah longsor," katanya.

Bencana tanah longsor tersebut mengakibatkan 52 rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak berat. Ia mengatakan sejumlah daerah yang banyak kejadian tanah longsor seperti Salaman, Borobudur, dan Sawangan karena daerahnya berupa perbukitan dan tanahnya labil.

Edy menyampaikan kejadian bencana yang juga terjadi pada 2019, yakni kebakaran hutan/lahan maupun kebakaran rumah. Selama 2019, katanya terjadi kebakaran rumah 58 kasus dan 33 kasus kebakaran hutan/lahan.

Menurut dia dari 58 kasus kebakaran rumah, telah mengakibatkan 32 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan 107 rumah rusak berat. Memasuki musim hujan ini, dia mengimbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan tanah longsor untuk selalu waspada.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement