Ahad 29 Dec 2019 09:00 WIB

Polda DIY Waspadai Intoleransi dalam Pilkada 2020

Ada tiga kabupaten di DIY yang akan melaksanakan Pilkada 2020.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ada tiga kabupaten di DIY yang akan melaksanakan Pilkada 2020. Foto: Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Ada tiga kabupaten di DIY yang akan melaksanakan Pilkada 2020. Foto: Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus intoleransi menjadi satu hal yang diwaspadai Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kapolda DIY, Irjen Pol Asep Suhendar mengatakan, permasalahan terkait intoleransi ini masih sering terjadi, tak terkecuali di DIY.

Pihaknya akan terus berupaya untuk mencegah dan menekan intoleransi. Terlebih, akan dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di beberapa kabupaten di DIY yang berpotensi munculnya intoleransi.

Baca Juga

"Pilkada, ada kemungkinan masalah intoleransi ditunggangi calon yang akan tampil," kata Asep di Polda DIY, Sleman, belum lama ini.

Ia mengaku, pihaknya pun telah berupaya melakukan pemetaan di kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada 2020. Ada tiga kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada 2020 yakni Bantul, Sleman dan Gunungkidul pada 23 September 2020 mendatang.

Selain melakukan pemetaan di tiga kabupaten tersebut, Asep mengaku, pihaknya juga telah menyerap informasi dari seluruh elemen masyarakat terkait potensi terjadinya intoleransi. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah dan menekan intoleransi.

"Di tiga kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada, kami sudah berupaya melakukan pemetaan dan koordinasi dengan tokoh politik yang ada. Kita lakukan pendekatan baik dari Polres maupun Polda," ujarnya.

Walaupun begitu, ia akan terus melakukan pemetaan. Termasuk melakukan evaluasi terhadap pemetaan yang sudah didapat.

"Mungkin ada perubahan, kita melakukan pemetaan kembali dan menentukan strategi bagaimana cara kita bertindak dengan tepat," ucap dia.

Terkait kasus intoleransi sendiri, ia belum memiliki catatan kasus yang pasti. Untuk itu, pihaknya akan terus berkordinasi dengan seluruh elemen masyarakat yang terlibat guna memetakan lebih dalam kasus intoleransi tersebut.

"Tolong beri kami kesempatan berkoordinasi dengan instansi terkait dengan baik, tokoh masyarakat dan seluruh elemen dan kemudian merumuskan nagaimana cara melakukan upaya pencegahan intoleransi yang semakin melebar dan meningkat

Wakapolda DIY, Brigjen Pol Karyoto mengatakan, kasus intoleransi di DIY memang tidak terlalu tinggi. Namun, pihaknya akan terus waspada dan berupaya mencegah intoleransi saat Pilkada DIY 2020.

Ia mengatakan, kunci utama dalam mencegah dan menekan intoleransi yakni komunikasi. Sehingga, pihaknya terus berkomunikasi dengan berbagai tokoh masyarakat, tokoh-tokoh politik hingga satuan kerja perangkat daerah.

“Kami punya perangkat lengkap, punya intelejen, ada babinkamtimbas, serta inovasi-inovasi dari kapolres-kapolres. Termasuk mewaspadai munculnya politik identitas saat Pilkada nanti," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement