REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Negara Republik Indonesia melaporkan hasil rilisnya selama 2019. Dalam pemaparannya, jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang terjadi pada tahun ini meningkat ketimbang pada 2018.
"Jumlah lakalantas (meningkat) 3 persen. Namun jumlah korban meninggal dunia menurun 6 persen dibandingkan tahun 2018," ujar Kapolri Idham Azis di Auditorium PTIK, Jakarta, Sabtu (28/12).
Ia menjelaskan, faktor kesalahan manusia atau human error menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Tak jarang, beberapa di antaranya merenggut korban jiwa.
"Faktor kesalahan manusia menjadi penyebab dominan lakalantas sepanjang tahun 2019," ujar Idham.
Berdasarkan data dari Polri, terjadi 107.500 kecelakaan lalu lintas pada 2019. Meningkat 3 persen dari 2018, yaitu sebanyak 103.672 kecelakaan.
Namun, jumlah korban meninggal pada 2019 menurun sebesar 6 persen, menjadi sebanyak 23.530 orang. Ketimbang pada 2018, yaitu berjumlah 27.910 jiwa.
Meski begitu, Idham menyangkan sejumlah kecelakaan maut yang terjadi pada 2019. Khususnya, jelang Natal dan Tahun Baru yang terjadi di sejumlah wilayah.
Salah satunya adalah kecelakaan bus yang terjadi di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/12). Akibat kejadian tersebut, 35 orang penumpang dikabarkan meninggal dunia, dan 13 selamat.
"Itulah kejadian yang menonjol selama pelaksanaan Natal di tahun 2019 yang memang kita tidak pernah prediksi," ujar Idham.