Jumat 27 Dec 2019 22:12 WIB

Banjir Landa Desa Parang di Kediri

Banjir tersebut menyebabkan kendaraan hampir terseret arus air.

[Ilustrasi] Banjir
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
[Ilustrasi] Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir melanda Dusun Jati, Desa Parang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/12). Banjir tersebut menyebabkan kendaraan hampir terseret arus air.

"Air itu kiriman dari lereng Gunung Wilis. Jadi, kalau banjir tergantung dengan debit air dan tadi cukup deras," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Jumat malam.

Ia mengatakan, banjir memang menggenangi jalan raya dan sempat menyeret sebuah mobil. Namun, air juga perlahan-lahan surut, sehingga tidak sampai menggenang cukup lama.

Dikatakan Randy, lokasi banjir itu terjadi di Dusun Jati, Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Daerah itu termasuk di dataran tinggi wilayah Lereng Gunung Wilis.

"Itu banjir saja, sekarang sudah surut seiring dengan hujan yang reda. Daerah tersebut termasuk di perbukitan, dataran tinggi, jadi secara topografi seperti itu. Tapi, tidak ada korban jiwa," ujar dia.

Kejadian banjir tersebut juga sempat terekam kamera warga. Air sangat deras mengalir. Bahkan, sebuah mobil sempat tergeser akibat terjangan air. Hujan sudah melanda sejak Jumat siang, kurang lebih jam 15.00 WIB hingga malam.

Beberapa warga yang mengetahui mobil itu bergeser setelah diterjang banjir langsung bergotong royong berusaha mencegah mobil hanyut, dengan membawa berbagai alat seperti kayu.

Selain terjadi banjir, di Kabupaten Kediri juga terjadi pohon tumbang akibat angin kencang seperti pertama di Desa Karangtalun, Kecamatan Kras, kedua di sekitar Pabrik Gula Ngadirejo, Kecamatan Ngadiluwih, dan ketiga di Kecamatan Grogol.

Beberapa pohon tumbang itu sempat menutup jalan, misalnya, di sekitar PG Ngadirejo, Kecamatan Ngadiluwih. Jalur lalu lintas yang menghubungkan Kediri-Tulungagung sempat tertutup pohon tumbang. Hingga akhirnya, petugas dibantu warga gotong royong memotong pohon tersebut.

Ia mengingatkan, dari informasi BMKG, hujan deras disertai angin kencang masih berpeluang terjadi, karena saat ini masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan.

Saat penghujan, terdapat tiga ancaman yakni angin kencang, banjir dan tanah longsor. Untuk itu, ia meminta warga berhati-hati saat hujan deras terjadi.

"Kalau kecenderungan, memang hujan disertai angin kencang cenderung awal penghujan, masa pancaroba, tapi jika musim hujan sampai April. Puncaknya Februari, Maret," katanya.

Ia mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk lebih waspada dan siaga serta lebih perhatian pada lingkungan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement