REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyarankan agar masyarakat atau pemerintah memanfaatkan air hujan untuk mengantisipasi musim kemarau. BMKG meminta masyarakat atau pemerintah bisa membuat sumur resapan air untuk menampung guyuran air hujan selama musim penghujan yang diprediksi berakhir pada Maret 2020.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan air yang telah ditampung di sumur resapan ini bisa digunakan saat memasuki musim kemarau. BMKG memprediksi musim penghujan di Indonesia berakhir pada Maret 2020 meski tidak serentak di seluruh wilayah Indonesia.
"Kemudian musim kemarau 2020 diperkirakan dimulai pada April 2020. Jadi sumur resapan air hujan bisa dioptimalkan sebelum memasuki musim kemarau," ujarnya saat konferensi pers mengenai Refleksi 2019 dan Kesiapsiagaan BMKG 2020, di kantor BMKG, di Jakarta, Jumat (27/12).
Kendati demikian, Dwikorita meminta supaya sumur resapan sebaiknya dibuat di lahan datar supaya tidak terjadi bencana longsor. Selain membuat sumur resapan air hujan, Dwikorita juga meminta supaya pemanfaatan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan di akhir musim penghujan.
Ia menyebutkan perkiraan musim kemarau tidak maju atau tidak mundur pada April. Ia menambahkan, BMKG memprediksi musim kemarau ini terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Selain itu musim kemarau 2020 tidak akan sekering musim kemarau 2019 lalu. Tetapi yang perlu diwaspadai adalah wilayah yang punya dua musim kemarau yaitu Aceh dan Riau," katanya.