REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Pemerintah Kabupaten Sukabumi memantau dampak gempa dengan kekuatan magnitudo 5 yang berpusat di Sukabumi pada Kamis (26/12) sekitar pukul 14.42 WIB. Hal ini dikarenakan adanya laporan sekolah rusak akibat gempa.
Data dari BMKG menyebutkan, lokasi gempa terletak pada koordinat 8.06 LS dan 106.82 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 km arah Selatan Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 50 kilometer.
Camat Kalibunder, Khaerul, menjelaskan kondisi SDN Talagamurni yang terletak di kampung nyegog Desa Cimahpar Kecamatan kalibunder memang sudah rapuh.
"Kondisi bangunan sekolah memang sudah lapuk dan sudah masuk dalam usulan rehab pada 2020,'' ujar Camat Kalibunder Khaerul dalam keterangan tertulis yang disampaikan Dinas Kominfo Kabupaten Sukabumi, Kamis malam. Selain itu ditambah kejadian gempa sehingga memicu karena memang bangunannya sudah lapuk.
Khaerul menambahkan aparat kecamatan saat ini sedang berada di lokasi SDN Talagamurni, Desa Cimahpar untuk memastikan apakah benar kerusakan akibat gempa. Namun keterangan sementara bangunan sudah lapuk dan gempa diduga memicu kerusakan.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamamai, mengatakan dia sudah memerintahkan BPBD, camat, dan kepala sesa setempat untuk segera menanggapi dan menangani dampak gempa. Sehingga ketika ada kerusakan bisa ditangani dengan cepat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman, menerangkan ada beberapa lokasi yang warganya merasakan getaran gempa di Kabupaten Sukabumi. "Getaran gempa terasa di kecamatan Kalibunder, Tegalbuleud, dan Cibitung,'' kata dia.
Namun Getaran lebih kuat terasa di Tegalbuleud dan Cibitung. Sampai saat ini belum ada laporan dampak untuk dua kecamatan itu.
Sementara di Kalibunder ada bangunan sekolah yang rusak dan saat ini akan dipastikan itu rusak karena gempa atau usia bangunan yang memang sudah tua.n riga nurul iman