Kamis 26 Dec 2019 16:40 WIB

Gerhana Matahari di Yogya Berdurasi Tiga Jam

Gerhana matahari di Yogyakarta terjadi pada pukul 10.56 WIB.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Indira Rezkisari
Melihat Gerhana Matahari Yogyakarta. Warga dan wisatawan mencoba megamati proses gerhana matahari dengan alat bantu di Halaman Masjid Gede, Yogyakarta, Kamis (26/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Melihat Gerhana Matahari Yogyakarta. Warga dan wisatawan mencoba megamati proses gerhana matahari dengan alat bantu di Halaman Masjid Gede, Yogyakarta, Kamis (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gerhana matahari cincin yang terjadi pada 26 Desember 2019 juga dapat diamati di Yogyakarta. Namun, Yogyakarta hanya mengalami gerhana matahari sebagian.

Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta Agus Riyanto mengatakan, gerhana matahari sebagian di Yogyakarta karena termasuk dalam wilayah penumbra. Durasi gerhana ini di DIY mencapai tiga jam 34 menit.

Baca Juga

"Gerhana yang sedang diamati ini merupakan Gerhana matahari sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,734 di Sleman hingga 0,726 di Wonosari," kata Agus di Yogyakarta, Kamis (26/12).

Ia menjelaskan, gerhana matahari sebagian di Yogyakarta ini terjadi mulai pukul 10.56 WIB. Sementara, puncak gerhana matahari sebagian ini terjadi pada 14.28 Wib.

"Dan (gerhana) itu berakhir pada 14.28 WIB. Rata-rata durasi gerhana di Yogyakarta itu kurang lebih selama tiga jam 34 menit," jelasnya.

Ia mengatakan, pengamatan yang dilakukan ada di 21 titik di seluruh Indonesia termasuk Yogyakarta. Untuk daerah yang mengalami gerhana matahari cincin ada di wilayah antumbra.

Ada 25 pusat kota dan kabupaten di tujuh provinsi yang dilewati gerhana matahari cincin ini. Daerah tersebut yakni Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kaalimantan Barat, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Ia pun menyebut gerhana matahari ini biasanya terjadi selama 11 tahun. Namun dengan lokasi yang tidak selalu sama.

"Peristiwa ini merupakan peristiwa alam yang normal yang secara periodik akan berulang. Menurut catatan yang kami miliki itu, akan terjadi lagi kurang lebih 11 tahun lagi," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement