Rabu 25 Dec 2019 10:14 WIB

Pemprov Jabar Masih akan Bangun Puluhan Jembatan Desa

Jembatan desa dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan laju ekonomi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Pemprov Jabar terus membangun jembatan gantung (jantung) di sejumlah desa di Jawa Barat. Foto anak-anak berada di atas jembatan gantung, (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemprov Jabar terus membangun jembatan gantung (jantung) di sejumlah desa di Jawa Barat. Foto anak-anak berada di atas jembatan gantung, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan jembatan gantung (jantung) desa di Desa Sukamanah, Kabupaten Cianjur, Selasa (24/12). Jantung desa tersebut menghubungkan Kampung Pasir Aseupan dengan Pasir Leutik.

Menurut Uu, jantung desa yang memiliki panjang 30 meter itu dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan mempercepat laju ekonomi. Sebab, jantung desa digunakan untuk akses angkut hasil pertanian, dan akses sekolah anak.

Baca Juga

"Kami sangat memperhatikan masyarakat yang ada di desa. Harapan kami jembatan ini selanjutnya dirawat oleh masyarakat," ujar Uu.

Uu mengatakan, masyarakat tidak membutuhkan jembatan besar, tapi cukup jembatan gantung yang manfaatnya begitu besar. "Dulu di sini hanya ada bambu yang dipakai untuk menyebrang, tapi sekarang sudah kita permanenkan dengan bahan yang lebih kuat dan aman," katanya.

Jika ada desa yang memerlukan jantung desa, menurut Uu, masyarakat desa atau pengurus desa dapat menghubungi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM-Desa) Provinsi Jabar. Ada dua prioritas yang ditentukan DPM-Desa Jabar, yakni akses sekolah dan perputaran roda ekonomi.

"Bila ada yang membutuhkan jembatan gantung desa silakan hubungi kami melalui Dinas DPM-Desa. Tahun depan program ini masih berlanjut sehingga dengan adanya jembatan ini perekonomian meningkat, pendidikan lancar, dan akses dua desa terhubung," paparnya.

Menurut Kepala DPM-Desa Jabar, Dedi Supandi, pada 2019, pihanya sudah membangun 23 jantung desa di beberapa kabupaten di Jabar. Di Cianjur, misalnya, ada tujuh jantung desa yang sudah dibangun.

"Program Jantung Desa ini akan terus berjalan termasuk tahun depan dan kita membangun puluhan jembatan di tiap daerah tergantung permintaan masyarakat,” katanya.

Warga Desa Sukamanah bernama Rohaendi mengaku terbantu dengan adanya jantung desa di lingkungannya. Sebelum ada jantung desa, masyarakat Desa Sukamanah harus menempuh jarak yang terbilang jauh untuk mengangkut hasil pertanian.

"Saya senang dengan adanya jembatan. Jadi, gampang kemana-mana. Sebelumnya harus mutar, susah. Apalagi kalau air sungai sedang besar,” katanya.

Sementara menurut Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, pembangunan jantung desa diperbanyak karena banyak masyarakat pedesaan yang membutuhkan. Ia pun yakin jantung desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Terima kasih atas bantuan untuk Kabupaten Cianjur 7 jembatan dari 23 jembatan. Kami merasa terbantu dengan ada program Jantung Desa ini semoga kedepan makin banyak membangun jembatan karena masih banyak warga yang memerlukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement