Rabu 25 Dec 2019 05:11 WIB

Wapres Minta Pemda Pastikan Umat Kristisni Bisa Natal

Wapres menanggapi kabar sikap Pemda di Dharmasraya soal natal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
ilustrasi pohon natal
Foto: kolomrumah.com
ilustrasi pohon natal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap perayaan Natal Tahun 2019 berjalan damai dan nyaman. Wapres, melalui juru bicaranya, berharap agar seluruh umat kristiani di Tanah Air bisa menjalankan ibadah Natal secara khusuk, tanpa gangguan apa pun.

"Karena itu berbagai pihak, terutama aparat keamanan dan kepolisian serta seluruh masyarakat sebagai saudara sebangsa harus mendukung kenyamanan dan keamanan pelaksanaan perayaan ibadah natal dari saudara kita umat Nasrani," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (24/12).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf juga meminta Pemerintah daerah dan aparatnya ikut menjaga suasana kondusif atas pelaksanaan perayaan ibadah Natal bagi umat kristiani di daerahnya masing-masing. Ini juga, sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan Menteri Dalam Negeri berupa surat/telegram pada seluruh Pemda di tanah air agar mendukung aman dan damainya perayaan Hari Natal.

"Agar ditindaklanjuti oleh masing-masing pemda setempat," ujar Masduki.

Wapres melalui jubirnya, juga secara khusus menyinggung larangan perayaan ibadah Natal di Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung Sumatera Utara. Kiai Ma'ruf memerintahkan Pemda setempat agar menindaklanjuti intruksi Mendagri tersebut.

Ia juga berharap Pemda Dharmasraya dan Sijunjung segera bertindak mencari solusi agar umat kristiani dapat merayakan ibadah natal di tempat masing-masing secara khusuk dan aman.

"Solusi dari masing-masing Pemda dimaksud, secara sigap mesti sudah terlebih dahulu diambil dalam bentuk kesepakatan bersama dengan para tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat sekitar," kata Masduki.

"Sehingga, jika umat nasrani merayakan ibadah natal di tempat masing-masing kabupaten (Dharmasraya dan Sinjunjung) tidak menimbulkan kegaduhan dan masalah baru," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement