REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Warga di Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Provinsi Riau, memanfaatkan momen gerhana matahari cincin dengan membuka kedai di depan rumah.
"Banyak warga membuat kedai, termasuk saya, karena ada keramaian terkait gerhana matahari. Itu semua kedai baru, sebelumnya Kampung Bunsur ini sepi," kata Suban, di Kampung Bunsur, Siak, Selasa (24/12).
Pemerintah Kabupaten Siak bekerja sama dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) menggelar beragam acara pada Kamis, 26 Desember di Kampung Bunsur Kecamatan Sungai Apit. Sebabnya, lokasi tersebut diprediksi fenomena gerhana matahari cincin (GMC) akan terlihat jelas, dan durasi puncak gerhananya paling lama di Indonesia.
Suban mengatakan sejak warga tahu di Kampung Bunsur akan ada keramaian, mereka beramai-ramai membuka kedai makanan di tepi jalan hingga ke lapangan bola yang menjadi lokasi pengamatan GMC. Suban termasuk salah satunya, dan sejak awal pekan ini mendirikan kedai berdinding kayu tepat di lapangan bola tersebut.
"Siang-malam saya persiapkan kedai ini, akhirnya sudah bisa jualan," katanya.
Selain menjual makanan dan minuman, lanjutnya, warga juga menjajakan durian yang sedang musim panen. Daerah Sungai Apit, Siak, terkenal dengan durian lalang yang rasanya legit.
"Iya memang sekarang lagi musim durian. Harganya macam-macam ada yang Rp20 ribu, Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per buah ada," ujarnya.
Kepala Bagian Humas LAPAN, Jasyanto, menyatakan pada tanggal 26 Desember 2019 LAPAN akan memusatkan kegiatannya di Kampung Bunsur Kabupaten Siak, Riau dan Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
LAPAN menyatakan Kabupaten Siak, Riau menjadi lokasi yang paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tesebut. GMC dipredikasi akan dimulai pukul 12.15 WIB, memasuki fase puncak pada pukul 12.17 WIB, dan berakhir pada pukul 12.19 WIB.
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain pengamatan GMC dan edukasi keantariksaan.
"Untuk melakukan pengamatan LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan dibidang keantariksaan dan komunitas astronomi dalam dan luar negeri. Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena gerhana matahari cincin ke bumi," kata Jasyanto dalam rilis yang diterima Antara di Pekanbaru.
Sedangkan untuk kegiatan edukasi keantariksaan, LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, pemutaran film sains dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
Selain itu, LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.