REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan pedagang di daerah itu untuk tidak menaikkan harga secara semena-mena saat musim liburan akhir tahun karena akan merusak citra daerah itu sebagai tujuan wisata.
"Harga produk yang dijual harusnya sama saat musim liburan atau tidak. Jangan aji mumpung," katanya dihubungi dari Padang, Selasa (24/12).
Menurutnya, pedagang juga harus menyiapkan papan harga yang bisa dipedomani oleh wisatawan. Papan harga itu diletakkan di tempat yang mudah dilihat sehingga wisatawan lebih nyaman saat berbelanja.
Dia mengatakan sejumlah tempat kuliner di Kota Padang yang telah mendapatkan sertifikasi dari pemerintah daerah bisa menjadi contoh. Selain pelayanan yang baik, tempat kuliner itu memampangkan daftar harga. Wisatawan yang merasa kurang puas bisa membandingkan langsung antara struk belanja dengan daftar yang terpampang.
Nasrul mengatakan pariwisata adalah salah satu sektor yang diharapkan menjadi pemutar roda perekonomian Sumbar. Potensi destinasi, seni budaya dan kuliner yang luar biasa sangat mendukung. Sayangnya, perilaku buruk pedagang yang menaikkan tarif harga secara semena-mena kadang masih terjadi terutama pada musim liburan.
Praktik itu bisa merusak citra Sumbar di mata wisatawan sehingga mereka enggan untuk berkunjung kembali. Hal itu akan sangat merugikan daerah yang berharap banyak pada jumlah kunjungan wisatawan. Pada 2019, Pemprov Sumbar manargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 57.087 orang dan wisatawan domestik sebanyak 8.476.724.