REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengimbau masyarakat menjadikan momentum Natal sebagai sarana refleksi diri. Dia mengatakan, warga diminta untuk berkaca dalam mengimplementasikan rasa cinta kasih kepada sesama anak bangsa.
"Mari kedepankan sikap saling menghargai satu dengan yang lain serta menyatukan sikap untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, makmur, dan berkeadilan," kata Helmy Faishal Zaini dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (24/12).
Dia mengatakan, Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari ratusan suku, agama, dan budaya. Namun, dia menegaskan, seluruh warga negara sedianya tetap bersatu dalam bingkai NKRI, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Helmy melanjutkan, bangsa Indonesia telah memiliki nilai luhur bangsa, meski dengan perbedaan suku, ras, agama, dan golongan. Dia mengatakan, rakyat terus dapat hidup rukun, tenteram, guyub, dan gotong royong.
"Mari terus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai entitas bangsa yang besar dan berkeadaban, membangun persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyah)," katanya.
Pemerintah Indonesia sebelumnya mengaku telah melakukan persiapan pengamanan Natal. Menko Polhukam Mahfud MD meminta masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah memantau situasi keamanan di sekitar.
Kepolisian juga telah memetakan sejumlah daerah prioritas dalam Operasi Lilin pengamanan Natal dan Tahun Baru 2020. Nantinya sebanyak 100 ribu personel akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan di penghujung tahun di seluruh Indonesia.