Senin 23 Dec 2019 22:06 WIB

Bandung Miliki Dewan Pengembangan Smart City

Oded M. Danial melantik langsung 58 anggota Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Walikota Bandung Oded M Danial memberikan piagam penghargaan kepada salah satu pemenang pada Festival Kang Pisman di Youth Centre Sport Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (6/12).
Foto: Abdan Syakura
Walikota Bandung Oded M Danial memberikan piagam penghargaan kepada salah satu pemenang pada Festival Kang Pisman di Youth Centre Sport Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung mengumumkan susunan keanggotaan Dewan Pengembangan Kota Cerdas (smart city) periode 2019-2023. Tim ini dipimpin langsung oleh Sekretatis Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial melantik langsung 58 anggota Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (23/12). Pelantikan ini bersamaan dengan dirilisnya Bandung Digital Store.

"Saya berharap hadirnya dewan smart city bisa membantu seluruh program pembangunan Kota Bandung. Semuanya bisa didigitalisasi oleh dewan smart city ini agar bisa terlaksana dengan baik dan berkualitas," kata Oded dalam rilis yang diterima Republika, Senin (23/12).

Menurutnya, pelantikan ini sebagai salah satu upaya memajukan smart city di Kota Bandung. Tentunya sistem ini harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Apalagi, kebutuhan percepatan pembangunan semakin tinggi.

Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas memiliki fungsi untuk memberikan masukan pada kepala daerah mengenai kemajuan smart city. Diantaranya adalah smart governance, smart economy, smart branding, smart living, smart environment, dan smart society.

Masing-masing konsep akan dikepalai oleh dinas yang bersinggungan langsung. Selain kedinasan, terdapat campur tangan dari Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Bandung, Kepala Kantor Imigrasi Kota Bandung, hingga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat.

Di sisi lain Kepala Dinas Kominikasi dan Informatika Kota Bandung, Anton Sunarwobowo menyebut pembenyukan dewan nisa mengoptimalkan akselerasi smart city.  Apalagi saat ini Kota Bandung menjadi salah satu kota cerdas terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Kalau sekarang tingkat kematangannya itu sudah di level A, sudah dikatakan smart. Evaluasi terakhir pada Oktober, kita di posisi di paling baik di Indonesia," kata Anton.

Sementara itu Anton menyebut Pemkot terus mengembangkan aplikasi Bandung Digital Store dengan tujuan membangun ekosistem smart economy. Sistem tersebut bisa dimanfaatkan UMKM dalam memasarkan produknya.

Bandung Digital Store bekerja sama dengan Bank Bandung sehingga pembayaran juga bisa secara online dan terintegrasi dengan perusahaan fintech lainnya.

"Masih pengembangan. Hari ini soft launching untuk mengkurasi produk, nanti kalau sistem sudah siap, kita ajak lebih banyak pihak, lalu kita launching," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement