REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Hexana Tri Sasongko atas dedikasi serta komitmennya dalam penyelamatan perusahaan yang menghadapi defisit keuangan hingga Rp32 triliun. Erick Thohir menyebut Hexana sebagai orang baik dan terbukti mau bekerja.
"Pak Hexana (Dirut) yang sekarang sudah berbuat bagus. Karena beliau kan yang membuka, ini harus kita lindungi beliau. Jangan sampai ada tekanan-tekanan, karena beliau orang baik dan mau bekerja," kata Erick di Jakarta, Senin (23/12).
Erick menyebut-nyebut nama Hexana terkait dengan keinginannya yang membutuhkan tim solid dalam mendongkrak kinerja sebanyak 142 BUMN dalam program restrukturisasi di bawah pembinaan Kementerian BUMN. "Ini karena beliau orang baik, terbukti mau kerja. Coba berapa banyak sekarang figur-figur bagus BUMN kita yang mau kerja di perusahaan yang kurang baik," ujarnya.
Dalam menangani kasus gagal bayar Jiwasraya, pemerintah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan. "Kan sudah jelas, posisinya bahwa kita sudah koordinasi antara Kejaksaan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Keuangan, di mana prosesnya ada dua," jelasnya.
Kasus-kasus hukum yang terjadi di Jiwasraya akan ditangani oleh pihak Kejaksaan, sedangkan hal yang berkaitan dengan korporasi akan diambil alih oleh pemerintah. Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Komisi VI DPR RI, salah satu opsi penyelamatan perseroan dilakukan melalui pembentukkan anak usaha yakni Jiwasraya Putra.
Selain anak usaha, manajemen pun memproyeksikan bakal mendapat suntikan dana pasca-terbentuknya holding asuransi yang rencananya akan dikebut di kuartal I 2020. Ditambah penerbitan produk-produk baru asuransi perseroan dengan menggandeng perusahaan reasuransi.
Dana segar tadisejatinya akan digunakan induk usaha dalam memenuhi kewajibannya terhadap nasabah pemegang polis JS Saving Plan. "Saat ini perusahaan masih terus beroperasi dengan melakukan pembenahan internal dan menerbitan produk-produk retail berbasis micro insurance. Jadi Kami akan terus berjuang untuk memenuhi kewajiban terhadap nasabah," ujar Hexana.
Terkait persoalan ini, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Tohir untuk menuntaskan persoalan yang ini dialami Jiwasraya yang dikhawatirkan mengalami kesulitan likuiditas sehingga berpotensi gagal bayar. "Mengenai masalah Jiwasraya, saya kira akan diselesaikan Menteri BUMN," ujar Jokowi.
Sementara itu, Kementerian BUMN masih mencari solusi terbaik untuk menyelamatkan Jiwasraya. "Kementerian BUMN masih mencari solusi yang terbaik," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga. Selain itu, Arya juga menyampaikan bahwa Kementerian BUMN juga mendukung langkah Kementerian Keuangan yang mendorong kasus Jiwasraya ke KPK.
"Langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Keuangan kami dukung. Berarti teman-teman di Kementerian Keuangan sudah meneliti juga, makanya mereka dorong kasus Jiwasraya ini ke KPK," katanya.