Senin 23 Dec 2019 21:53 WIB

Alumni ITB Desainer Kalimalang Menang Desain Ibu Kota Baru

Sibarani Sofian menjadi pemenang lomba desain ibu kota baru.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Sibarani Sofian menjadi pemenang lomba desain ibu kota baru. Foto: Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat presentasi desain ibu kota negara baru di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sibarani Sofian menjadi pemenang lomba desain ibu kota baru. Foto: Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat presentasi desain ibu kota negara baru di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (20/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan pemenang sayembara gagasan desain kawasan Ibu Kota Negara (IKN) di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (23/12). Nagara Rimba Nusantara yang didesain Urban+ menjadi pemenang utama.

Menurut Gubernur Ridwan Kamil yang ikut serta dalam penjurian tersebut, desain karya Sibarani Sofian yang menjadi juara memang layak. Karena, mampu memadupadankan semua unsur lokal dan kemajuan teknologi dalam kota tersebut. Menurutnya, Sibarani pun merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang desainnya akan digunakan untuk perbaikan Kalimalang.

"Dia itu arsitek yang juga mendesain Kalimalang. Sibarani ini pimpinan timnya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ditemui di Gedung Sate, Senin (23/12).

Emil pun tak bisa menutup kegembiraanya atas kemenangan desain Sibarani. Karena, ide desain itu sangat cemerlang. Selama ini, Emil mengaku agak takut dengan desain ibu kota baru di Kalimantan Timur akan seperti apa. Namun, dengan terpilihnya desain ini dia pun sumringah.

"Sekarang saya tenang. Kenapa saja jadi juri karena ingin mengawal jangan sampai (desain ibu kota) salah. Itu (desain Sibarani) juga pilihan saya," katanya.

Emil mengatakan, Presiden Joko Widodo kepincut dengan desain yang dihasilkan Sibarani. Dalam desain tersebut ada keberfungsian berbagai elemen yang bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu desain ini efisien sehingga tidak memakan banyak lahan.

Desain ini pun, kata dia, memperlihatkan identitas Indonesia dengan keberadaan danau Pancasila. Di danau tersebut ada bangunan yang mencirikan lima sila dalam Pancasila.

"Kemudian ada koridor monumen dan ini sangat penting untuk sebuah ibu kota. Posisi Istana Negara yang dibuat juga percis di atas bukit sesuai dengan posisi yang diinginkan presiden," kata Emil yang juga seorang arsitek.

Desain ini, kata Emil, menggabungkan konteks air, hutan, pelestarian satwa yang bergaung dalam satu irama pembangunan. Tim ini pun, mampu membuat desain yang paling keren dibandingkan dengan desain kota yang ada di Indonesia. Karena, masyarakat bisa berjalan kaki, kemudian modelnya smart city dan ada central park di dalamnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement