Senin 23 Dec 2019 21:44 WIB

BNPB Imbau Warga Ikut Kurangi Risiko Bencana

BNPB meminta warga terus memantau informasi dari BMKG.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Bencana alam (ilustrasi).
Foto: Antara/Embong Salampessy
Bencana alam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Selain itu, BNPB pun mengimbau masyarakat pun turut serta mengantisipasi bencana di musim hujan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengimbau warga terus memantau informasi cuaca ektrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal tersebut untuk meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan saat masyarakat melakukan kegiatannya sehari-hari.

Baca Juga

"Pantau terus informasi cuaca ekstrem dari BMKG," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/12).

Selain itu, ia mengimbau warga untuk memangkas pohon yang terlalu rimbun dan rapuh. Sebab, hujan deras disertai angin kencang dapat mengakibatkan pohon tumbang yang dapat menimpa rumah, kendaraan, maupun orang yang tengah berada di bawah pohon itu.

Kemudian, warga pun diminta tidak mengotori sungai, saluran, dan sumber air yang dapat menyumbat aliran air. Sehingga ketika volume airnya bertambah saat hujan tidak meluap ke permukiman warga.

Paling penting, kata Agus, mengembalikan alam pada kodratnya misalnya saja, gambut yang kodratnya basah, berair, dan berawa. Padahal jika manusia tetap menjaga hal itu, gambut dapat mengurangi dampak buruk bencana banjir dan kemarau.

Lalu, lanjut Agus, ketika mendapatkan informasi penting dari instansi terkait yang berwenang, masyarakat dapat meneruskannya ke orang lain. Sehingga, masyarakat luas akan siap mengantisipasi bahkan mengurangi risiko bencana.

Ia menambahkan, Kepala BNPB Doni Monardo telah melayangkan surat kepada gubernur, sekretariat daerah, dan kepala BPBD tertanggal 31 Oktober 2019. Surat itu berisi tentang pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan 2019-2020.

Selain itu, Kepala BNPB juga sudah mengedarkan surat ke semu pihak tertanggal 17 Desember tentang dukungan pelaksanaan operasi pengamanan natal tahun 2019 dan tahun baru 2020, serta antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.

Kemudian, rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir, longsor, dan puting beliung juga telah dilakukan pada 17 Desember lalu. Rapat koordinasi itu dihadiri sejumlah kementerian dan lembaga, unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, Universitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan yang lainnya.

Lalu, BNPB juga telah melaksanakan rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi natal dan tahun baru pada 19 Desember. Rapat itu dihadiri BMKG, kementerian dan lembaga terkait, BPBD, termasuk lembaga usaha.

"Kepala BNPB rapat koordinasi door to door ke provinsi, kabupaten/kota yang berpontesial terjadi bencana untuk melakukan koordinasi dan sosialisasi pencegahan dan mitigasi banjir dan tanah longsor," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement