REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Peristiwa kandasnya kapal pesiar Aqua Blu di kawasan konservasi perairan nasional (KKPN) tidak tidak memengaruhi kunjungan wisatawan. Pernyataan itu diungkapkan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
"Aktivitas wisata di Raja Ampat tetap berjalan seperti biasa dan banyak kunjungan wisatawan pada masa libur Natal dan tahun baru," kata Ketua HPI Raja Ampat Ranny Iriani Tumundo di Sorong, Ahad (22/12).
Dia mengatakan destinasi Raja Ampat bukan hanya Wayag. Akan tetapi banyak pilihan mulai dari Pulau Waigeo, Salawati, Batanta, Misool, bahkan sampai di Pulau Kofiau.
Karena itu, peristiwa kandasnya kapal Aqua Blu di atas terumbu karang pulau Wayag tidak akan memengaruhi kunjungan wisatawan di Kabupaten Raja Ampat. Namun, insiden itu sangat disayangkan karena kandasnya Kapal Aqua Blu merusak terumbu karang yang selama ini dijaga oleh masyarakat setempat.
Sesuai aturan kapal pesiar yang masuk melakukan perjalanan wisata di Raja Ampat wajib memberitahukan pemerintah daerah setempat. Kapal juga harus memenuhi persyaratan administrasi sebelum mengunjungi destinasi wisata.
Tidak hanya itu, kapal pesiar yang masuk ke Raja Ampat wajib membayar retribusi tanda masuk kawasan wisata (TMKW) kepada pemerintah daerah. Dalam hal ini adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Apabila kapal pesiar melakukan hal tersebut maka dinyatakan resmi melakukan perjalanan wisata di Raja Ampat. Selain itu, kapal pesiar juga harus mematuhi alur pelayaran dan melibatkan masyarakat lokal yang menjadi pemandu wisata agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti menabrak terumbu karang," kata dia.