REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perencanaan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK), Riski Renando, mengatakan, Jembatan Lengkung masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan. Hal tersebut ditegaskan Riski di Jakarta, menyusul peristiwa robohnya Jembatan Lengkung.
"Jembatan lengkung tersebut belum dibuka untuk umum," ujar Riski, Ahad (22/12).
Hal tersebut ditandai dengan adanya pembatas khusus di kedua sisi jembatan sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak menaiki dan tidak melewatinya.
"PPK Kemayoran sangat prihatin dengan peristiwa ini. Namun,kami masih bersyukur bahwa dalam peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang menjadi korban," kata dia.
Hingga kini, Riski menyebut PPK Kemayoran masih mendalami penyebab robohnya jembatan itu bersama pihak berwenang. Riski memastikan area Utan Kemayoran merupakan lokasi yang aman untuk kegiatan rekreasi masyarakat Jakarta.
Sebelumnya, Kapolsek Pademangan Jakarta Utara Joko Handoko membenarkan kejadian jembatan ambruk di kawasan Utan Kota Kemayoran. Jembatan tersebut roboh, Ahad sore.
"Terkait robohnya jembatan, benar. Sekira pukul 16.00 WIB," ujar Joko saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Ahad.
Joko menyatakan tidak ada korban jiwa, baik dari pengunjung maupun pekerja yang ada di kawasan itu. Sementara, jembatan tersebut masih dalam proses pengerjaan kembali dan belum bisa difungsikan untuk pengunjung.
"Penyebab robohnya masih dalam penyelidikan," kata Joko.