Ahad 22 Dec 2019 22:55 WIB

Jalur Sumbar-Riau yang Rusak Mulai Diperbaiki

Jalan rusak akibat tanah bergerak.

Ilustrasi jalan rusak.
Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Ilustrasi jalan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH-  Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Kota Padang mulai melakukan perbaikan terhadap jalan lintas nasional penghubung Sumatra Barat dengan Provinsi Riau yang rusak akibat pergerakan tanah. Jalan tersebut berada di Jorong Simpang Tiga, Kenagarian Koto Alam, Kabupaten Lima Puluh Kota.

"Kami sudah mulai melakukan perbaikan, sekarang sedang bekerja. Kami penanganan darurat sekarang, sehingga yang penting kendaraan bisa lewat dan jalan itu tidak tertutup," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Kota Padang, Aidil Fiqri, Ahad (22/12).

Baca Juga

Perbaikan yang dilakukan Balai Jalan Nasional di antaranya menimbunan jalan yang rusak dengan mengunakan pasir dan batu. Setelah itu kata Aidil pihaknya melakukan penyelidikan terhadap tekstur tanah di sekitar jalan. 

Andai tanah bergerak terus dan ambles hingga jalan putus, Balai Jalan Nasional akan mengirim jembatan darurat. Balai Jalan Nasional lanjut Aidil, sudah menyiapkan satu unit jembatan darurat (Bailey). Bailey akan dipasang  bila proses pemanggangan darurat yang dilakukan saat ini tidak memungkinkan.

Sementara itu untuk akses kendaraan yang datang dari arah Sumatera Barat maupun Riau terpantau padat dan sedikit tersendat. Balai Jalan Nasional sedang memproses penanganan darurat. Pihak kepolisian setempat terpaksa memberlakukan sistem buka tutup bagi kendaraan yang lewat.

Kasat Lantas Lima Puluh Kota, AKP Mazwanda, mengatakan kendaraan yang tersendat mencapai satu kilometer dari arah Sumatera Barat maupun Riau. Mazwanda menyebut kendaraan yang bermuatan di atas 10 ton masih belum diperkenankan lewat sebelum proses pengerjaan perbaikan jalan selesai.

"Imbauan provinsi ada surat rekomendasi dari pemerintah kabupaten agar kendaraan 10 ton tidak lewat," ucap Mazwanda.

Lokasi tanah bergerak di Jorong Simpang Tiga, Koto Alam tersebut berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Tanah yang bergerak tersebut juga membuat sebagian jalan sepanjang 70 meter retak dan turun sekitar 1 meter.

Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota harus mengevakuasi sebanyak 4 Kepala Keluarga yang terdiri dari 13 jiwa dari lokasi tanah yang bergerak di Jorong Simpang Tiga, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tanah yang bergerak dan sudah turun sekitar 5-6 meter tersebut sudah mengakibatkan kerusakan 10 unit rumah. Sebanyak 4 rumah rusak berat dan 6 unit rumah rusak ringan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement