Ahad 22 Dec 2019 16:01 WIB

Puluhan Unit Rumah di Sukabumi Rusak Diterjang Angin Kencang

Lima desa di Sukabumi diterjang bencana angin kencang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda permukiman warga di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (21/12). Angin kencang itu dilaporkan membuat puluhan rumah warga rusak mulai dari ringan hingga berat.

"Data sementara ada lima desa yang terdampak bencana angin kencang,’’ ujar Kasi Trantib Kecamatan Ciambar Kurnia Sudirman kepada wartawan, Ahad (22/12). Jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan untuk sementara mencapai sebanyak 29 unit rumah

Baca Juga

Rinciannya di Desa Cibunarjaya terdapat 5 rumah warga rusak ringan dan dua unit rumah lainnya rusak berat. Berikutnya di Desa Ambarjaya sebanyak 15 unit rumah rusak ringan dan 3 unit rumah lainnya rusak berat.

Lokasi selanjutnya di Desa Munjul, ada sebanyak satu rumah rusak berat dan pendataan masih berlangsung. Titik keempat di Desa Ciambar terdapat sebanyak tiga rumah rusak berat dan kerusakan lainnya masih didata.

Terakhir di Desa Ginanjar, di mana proses pendataan di desa tersebut masih terus dilakukan. Kurnia mengatakan, bencana tersebut terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Dalam kejadian tersebut tidak ada warga yang menjadi korban jiwa maupun luka-luka.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Iyos Somantri mengatakan, para petugas Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) harus terus waspada dan mengantisipasi bencana I wilayahnya masing-masing. ‘’Upaya antisipasi di wilayah masing-masing perlu ditingkatkan karena sehubungan sudah masuknya dari musim kemarau ke musim hujan,’’ kata dia.

Iyos menerangkan, Sukabumi ditingkat nasional masuk dalam posisi atas wilayah rawan bencana. Oleh karena itu, para petugas P2BK didorong membantu penanggulangan bencana dan lebih bersinergi lagi dalam penanggulangan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement