Ahad 22 Dec 2019 12:50 WIB

Warga Diungsikan Akibat Pergerakan Tanah

4 kepala keluarga di Kabupaten Lima Puluh Kota diungsikan akibat pergerakan tanah

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Warga menunjukkan bangunan rusak akibat pergerakan tanah
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga menunjukkan bangunan rusak akibat pergerakan tanah

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH- Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota harus mengevakuasi sebanyak empat Kepala Keluarga yang terdiri dari 13 jiwa dari lokasi tanah yang bergerak di Jorong Simpang Tiga, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tanah yang bergerak dan sudah turun sekitar 5-6 meter tersebut sudah mengakibatkan kerusakan 10 unit rumah dengan rincian 4 rumah rusak berat dan 6 unit rumah rusak ringan.

"Warga yang terdampak telah diungsikan ke tempat lain, karena rumah tidak bisa dihuni. Ada empat kepala keluarga berjumlah 13 jiwa yang diungsikan sebab posisi rumah mereka semakin turun, atap rumah sudah sampai ke aspal," kata Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan, Ahad (22/12).

Lokasi tanah bergerak di Jorong Simpang Tiga, Koto Alam tersebut berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau. Tanah yang bergerak tersebut juga membuat sebagian jalan sepanjang 70 meter retak dan turun sekitar 1 meter. Sehingga kendaraan yang melintas harus bergantian dengan sistem buka tutup.

Untuk perbaikan jalan, Ferizal menyebut telah melaporkan ke pemerintah provinsi. Ia berharap akan segera dilakukan penanganan agar jalan Sumbar-Riau tidak putus total. Saat ini jalan tersebut hanya bisa dilewati kendaraan dengan berat beban di bawah 10 ton.

Truk yang membawa beban 10 ton dari Sumbar menuju Riau dan sebaliknya disarankan memutar arah melalui Sitangkai, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Sijunjung dan ke Kabupaten Kuantan Sengingi.

"Keretakan tanah sudah berdampak ke jalan nasional," ujar Ferizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement