REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar) mencatat jumlah warga yang terdampak peristiwa banjir di daerah itu mencapai 132 Kepala Keluarga (KK).
"Titik banjir terbagi di tiga Kecamatan, yakni Aur Birugo Tigo Beleh, Guguak Panjang, dan Mandi Angin Koto Selayan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudra, Jumat (20/12).
Ia menambahkan, sejak Jumat dini hari hingga saat ini, ia serta tim gabungan lain masih fokus menangani dampak dari peristiwa banjir yang terjadi Kamis malam. Perincian data yang terdampak banjir di antaranya adalah Kelurahan Pulau Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dengan jumlah 40 KK.
Kemudian Kelurahan Sapiran sebanyak 21 KK dan Bukik Cangang Kayu Ramang sebanyak 60 KK. Untuk kawasan Bukik Cangang Kayu Ramang, genangan air juga masuk ke Rumah Sakit Yarsi, kantor lurah, SDN 12, SMPN 1, dan lainnya.
"Peristiwa banjir sekarang termasuk yang besar di Bukittinggi, karena sebelumnya genangan air tidak pernah sampai masuk ke RS Yarsi," katanya.
Selain banjir, longsor juga terjadi di dua titik yaitu di Bawah Jembatan Limpapeh Mess NI, Kelurahan Benteng Pasar Atas. Kemudian di Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang dengan dampak satu unit mobil yang sedang terparkir saat kejadian. Sementara jalan ambles terjadi di Kelurahan Gulai Bancah, Guguak Panjang. Peristiwa itu mengakibatkan warga Harmusti (64 tahun) meninggal dunia usai terperosok ke dalam lubang.