REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan lima kecamatan di daerah itu diterjang banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi pada Kamis (19/12) malam.
"Ada puluhan titik longsor dan banjir di lima kecamatan itu," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBDKabupaten Agam, Syafrizal di Lubukbasung, Jumat (20/12).
Ia menjelaskan bahwa lima kecamatan itu yakni Palupuh yang dilanda tanah longsor menutupi badan jalan nasional dan menghubungkan Bukittinggi menuju Pasaman, tepatnya di Km 11 Jorong Batang Palupuh dengan ketinggian dua meter dan panjang 10 meter. Sedangkan di Kecamatan Tanjungraya dilanda banjir, yang merendam empat unit rumah milik SDN 04 Sungai Rangeh, Nagari Bayua dengan ketinggian 1,5 meter, pada Kamis (19/12) malam sekitar pukul 20.30 WIB.
"Banjir juga membawa meterial lumpur merendam lapangan bola voli SDN 04 Sungai Rangeh setinggi tiga meter, menutupi akses jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian 50 centimeter sampai 1,5 meter," katanya.
Selanjutnya, Kecamatan Baso dilanda tanah longsor menutupi badan jalan provinsi di Kelok Manih, Nagari Koto Tinggi, Kamis (19/12) sekitar pukul 22.00 WIB dengan panjang 13 meter dan ketinggian tiga meter. Material tanah longsor juga menutupi badan jalan di Lurah, Nagari Simarasok, Kecamatan Baso sepanjang lima meter dengan ketinggian satu meter.
Meterial longsor yang membawa pohon menutupi akses jalan kabupaten di Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso sepanjang 10 meter dengan ketinggian empat meter sehingga jalan tidak bisa dilewati kendaraan.
"Jalan ini penghubung antara Jorong Baruah dengan Tanjung Alam, Kabupaten Tanah Datar. Di Padang Tarok air irigasi Baruah meluap mengakibatkan satu unit rumah terendam banjir setinggi 20-50 centimeter dan merendam satu unit Puskesmas Padang Tarok setinggi 20-50 centimeter," katanya.
Sedangkan di Kecamatan Ampekkoto sebanyak empat nagari atau desa adat dilanda longsor yakni, Nagari Balingka empat titik, Nagari Sungai Landia dua titik. Selain itu, Nagari Sianok Anam Suku tiga titik, satu titik jalan amblas dan satu unit rumah warga digenangi air. Nagari koto Panjang empat titik tanah longsor.
"Jalan tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga pengendara mencari jalan alternatif," katanya.
Untuk membuang material longsor, ujarnya, BPBD setempat berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang mengerahkan alat berat. Selain itu, mengerahkan personel Satgas BPBD, Satpol PP Damkar dan lainnya untuk membuang material longsor.