Jumat 20 Dec 2019 05:39 WIB

Banjir Bukittinggi, Arus Lalu Lintas Medan-Padang Lumpuh

Kendaraan terhenti di Simpang Mandi Angin karena tidak bisa menembus banjir.

Banjir Bukittinggi, Arus Lalu Lintas Medan-Padang Lumpuh. Seorang warga menonton televisi didalam rumahnya saat banjir yang melanda di daerah Keluarahan Pulai Anak Aia, Kecamatan Mandiangin Koto Selayang, Bukittinggi, Sumatra Barat. (Antara//Muhammad Arif Pribadi)
Banjir Bukittinggi, Arus Lalu Lintas Medan-Padang Lumpuh. Seorang warga menonton televisi didalam rumahnya saat banjir yang melanda di daerah Keluarahan Pulai Anak Aia, Kecamatan Mandiangin Koto Selayang, Bukittinggi, Sumatra Barat. (Antara//Muhammad Arif Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Arus lalu lintas dari arah Medan, Sumatra Utara menuju Padang, Sumatra Barat lumpuh akibat banjir di Bukittinggi, Kamis malam (19/12).

"Memang dilaporkan banjir menyebabkan jalan digenangi air sehingga menghambat akses kendaraan dari arah Medan menuju Padang," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi Ibentaro Samudra, Jumat dini hari (20/12).

Baca Juga

Menurut dia, kendaraan terhenti di Simpang Mandi Angin karena tidak bisa menembus genangan air. Simpang tersebut merupakan akses penghubung dari arah Medan menuju Padang, Medan-Pekanbaru, dan sebaliknya.

"Untuk Pekanbaru-Padang masih bisa lewat karena ada jalur alternatif lain," kata Ibentaro Samudra.

Pada Simpang Mandi Angin tersebut puncak genangan ketinggian air mencapai satu meter. Hingga pukul 00.00 WIB, hujan mulai reda dan air surut. Beberapa kendaraan sudah mulai melintas.

Sebelumnya, banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur daerah setempat sejak Kamis sekitar pukul 19.15 WIB. Data sementara, BPBD mencatat banjir terdampak pada sejumlah titik di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Mandi Angin Koto Selayan, Aur Birugo Tigo Baleh, dan Guguk Panjang.

Ketinggian genangan air di sejumlah titik dilaporkan mulai dari setengah meter hingga dua meter. Hingga pukul 23.50 WIB, BPBD mencatat sekitar 100 kepala keluarga (KK) terdampak banjir.

Sebanyak 30 KK di antaranya dievakuasi oleh petugas karena kondisi genangan air cukup tinggi. "Kami menurunkan dua unit perahu karet untuk evakuasi," kata Ibentaro.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement