REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Polres Garut mulai menyiagakan sejumlah personel jelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Diprediksi, pada musim libur nanti akan banyak masyarakat yang datang ke Kabupaten Garut untuk berwisata.
Kapolres Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansyah mengatakan, sebanyak 2.100 personel gabungan dari polisi, TNI, BPBD, dan berbagai instansi, disiapkan untuk mengantisipasi keramaian saat Nataru. Selain untuk menjaga kelancaran lalu lintas arus mudik di jalan nasional, personel juga akan disiagakan di sejumlah titik destinasi wisata.
"Yang perlu diantisipasi adalah banyaknya masyarakat dari luar yang datang ke Garut untuk berlibur. Kita antisipasi jalur di Garut agar tak ada kemacetan," kata dia, Kamis (19/12).
Ia memprediksi, akan banyak masyarakat yang datang ke Kabupaten Garut, terlebih daerah itu dikenal sebagai destinasi wisata. Menurut dia, destinasi wisata di Garut akan menjadi salah satu prioritas pengamanan.
Sementara untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di dalam kota, pihaknya sudah menyiapkan sistem satu arah atau one way. Dede mengatakan, sistem satu arah akan dilakukan jika kemacetan telah terjadi lebih dari 5 kilometer.
Ia menambahkan, pihaknya juga koordinasi dengan Komando Daerah Militer (Kodim) dan BPBD untuk bersiaga di titik-titik rawan bencana. Sejumlah kendaraan alat berat juga telah disiapkan jika terjadi longsor menutup jalan.
"Jadi kita nanti tidak terburu-buru ketika ada bencana. Semua posko sudah siap," kata dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini mengatakan, lantaran bertepatan dengan musim hujan, pengamanan jalur mudik ketika Nataru tak bisa difokuskan pada satu titik. Pasalnya, pihaknya juga telah mengirimkan sejumlah alat berat ke wilayah Garut bagian selatan, yang memiliki potensi rawan bencana lebih tinggi.
Ia menyebutkan, Dinas PUPR Kabupaten Garut memiliki delapan alat berat. Namun, sebagian besar dialihkan ke wilayah selatan.
"Fokus untuk bencana kita turunkan alat berat ke selatan," kata dia.
Sementara untuk di jalan nasional dan jalan provinsi, ia meminta Dinas PUPR Provinsi juga membantu menyiagakan personel dan alat berat. Ia mengaku sudah meminta bantuan Polres Garut untuk berkoordinasi dengan Dinas PUPR Jabar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Suherman memrediksi akan terjadi kenaikan kendaraan sebesar 20 persen. Kenaikan itu didasari dari tingkat pemesanan penginapan di sejumlah destinasi wisata di Garut. Menurut dia, hampir seluruh penginapan di wilayah Cipanas Garut sudah akan mulai penuh mulai 23 Desember hingga 5 Januari.
"Diperkirakan, paling banyak akan kendaraan pribadi," kata dia.