REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Negara Republik Azerbaijan menjajaki kerja sama di sektor pariwisata dan infrastruktur dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bahkan mengaku telah bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev.
Khofifah menyatakan, Jatim terbuka untuk menjajaki peluang kerja sama dan investasi dengan berbagai negara, termasuk dengan Azerbaijan. Terlebih, kata Khofifah, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi kawasan Jawa Timur telah ditandatangani. Dalam Perpres tersebut, sedikitnya terdapat 218 proyek strategis nasional dengan nilai investasi mencapai Rp 292,4 Trilliun.
"Peluangnya kerja sama masih sangat besar, mulai dari infrastruktur, pariwisata, industri, maupun publik transportasi," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (19/12).
Khofifah juga menawarkan kepada Azerbaijan yang juga mayoritas penduduknya beragama Islam, untuk membuka rute wisata religi Umrah dari Surabaya-Makkah-Madinah plus Azerbaijan. Khofifah pun berniat mengundang dan mengajak para pelaku umroh untuk memasukkannya ke dalam paket umroh ditambah dengan ziarah ke makam Ibrahim Samarkan atau mengunjungi situs Islam di Azerbaijan.
Karakteristik masyarakat Jatim, kata Khofifah, begitu mengagumi para wali-wali Allah. Bahkan dari sembilan wali yang ada di Indonesia, terdapat lima wali yang makamnya berada di Jatim. Belum lagi makam dari tokoh Muslim seperti Gus Dur yang setiap tahun peziarahnya mencapai 2 juta orang lebih.
Menurutnya, ziarah wali tersebut merupakan potensi wisata religi yang jika di kemas bisa menjadi kunjungan wisata baik dari dalam maupun luar negeri. "Kami ingin membangun hubungan yang lebih dekat. Tidak sekadar ekonomi perdagangan saja, melainkan kerja sama di sektor pariwisata, budaya, dan sosial. Sekaligus menawarkan proyek strategis nasional tadi," ujar Khofifah.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev mengatakan, kedatangannya menemui Khofifah untuk menjajaki peluang kerja sama yang produktif dan berkelanjutan. "Bahkan, sejak 10 tahun terakhir kami banyak mengetahui tentang kiprah ibu Khofifah terutama kegiatan maupun aktifitas sosialnya," kata dia.
Jalal mengatakan, saat ini Azerbaijan sangat berharap para Muslim di Jatim setelah umrah bisa melanjutkan wisata religi ke Azerbaijan. Artinya, dia menyambut baik tawaran Khofifah yang berencana mempertemukan pihak dari Azerbaijan dengan pelaku travel umrah, untuk menggabungkan paket umrahnya agar ditambahkan dengan wisata religi di Azerbaijan.