Kamis 19 Dec 2019 16:30 WIB

Polda Lampung Petakan Rawan Kriminalitas Jelang Nataru

Potensi kerawanan termasuk aksi terorisme maupun kejahatan konvensional.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto.
Foto: Dok Humas Polda Lampung
Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto mengatakan, menjelang libur dan menghadapi hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, jajaran Polda Lampung telah memetakan dan menginventarisi daerah rawan tindak kriminalitas di wilayah Lampung. Tindakan kriminalitas itu termasuk aksi teroris.

 “Potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvesional yang meresahkan masyarakat dan aksi terorisme, sweeping ormas, dan kecelakaan tranportasi darat, laut, serta udara,” kata Kapolda Irjen Pol Purwadi Arianto pada gelar paskukan Operasi Lilin Krakatau 2019 di Lapangan Saburai Bandar Lampung, Kamis (19/12).

Baca Juga

Setelah memetakan dan menginventarisir, jelas dia, jajaran Polda Lampung telah menyiapkan pos-pos pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat selama 10 hari mulai 23 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

Ia mengatakan, untuk menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2020 polda menurunkan 4.321 orang personel terdiri dari 1.120 personel Polda Lampung, 2.154 personel polres dan polresta, 202 personel TNI, 194 personel Dinas Perhubungan, 182 personil Dinas Kesehatan, dan 45 personil PT ASDP Bakauheni.

Selanjutnya, sebanyak 175 personel Satpol PP, 54 personel PT Jasa Raharja, dan 165 personel Sentra Komunikasi dan Orari. Para personel dari berbagai sektor tersebut akan diterjunkan untuk mengamankan dan memberikan pelayanan pada hari libur Nataru.

Sedangkan di daerah perbatasan yakni antara Lampung dan Sumatera Selatan, juga Lampung Selatan dan Banten, dua polres Lampung Selatan dan Mesuji juga sudah menyiapkan personil menjelang Nataru.

Untuk menghadapi hal tersebut, Polres Mesuji dan Lampung Selatan memusnahkan ribuan botol minuman keras (miras) hasil Operasi Cempaka Krakatau tahun 2019, Kamis (19/12).

 Polres Lampung Selatan memusnahkan sebanyak 1.215 botol, sedangkan Polres Mesuji sekira ratusan botol. Kapolres Lampung Selatan AKBP Edy Purnomo mengatakan, penyakit masyarakat akan menurun sampai hilang bila terus dilakukan perlawanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement