REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kepolisian Resor (Polres) Purwakarta mencatat peningkatan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Purwakarta. Meningkatnya kasus ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Kapolres Purwakarta mengatakan setelah Hari Raya Idul Fitri pencurian kendaraan bermotor ini semakin marak. Terutama pada tiga bulan terakhir yang dilihat dari laporan kehilangan masyarakat.
“Dalam waktu tiga bulan terjadi peningkatan kasus curanmor terutama roda dua. Dari September, Oktober, November terjadi kasus curanmor yang hampir ada setiap harinya,” kata Matrius di Mapolres Purwakarta, Kamis (19/12).
Menurutnya, para pelaku curanmor ini kebanyakan berasal dari luar Purwakarta. Mereka berkomplot dengan timnya dengan peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Kendaraan ini disalurkan ke penadah di berbagai daerah. Ia menyebutkan Purwakarta tak luput dari kerawanan kasus curanmor. Apalagi dalam beberapa bulan ke belakang aduan mengenai kehilangan motor semakin meningkat. Disebutkannya ada beberapa daerah di Purwakarta yang rawan pencurian kendaraan.
“Yang terbanyak kasus curnamor di kecamatan Purwakarta, kedua di Bungursari dan Plered. Jadi kalau ditarik garis lurus ini memang jalur utama dan mudah melarikan diri,” ujarnya.
Ia mengaku telah membentuk tim gabungan yang terdiri dari anggota Reskrim Polres Purwakarta dan Polsek Bungursari. Tim ini dibentuk khusus untuk menyelidiki kasus curanmor yang meningkat sejak September lalu. Ia juga memgimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan kendaraannya. Pasalnya para pelaku curnamor telah mahir dengan berbagai modusnya untuk mendapatkan target pencuriannya.
Seperti yang berhasil ditangkap Polres Purwakarta baru-baru ini. Sebanyak enam orang yang tergabing dalam sindikat berhasil diringkus dengan barang bukti 83 motor curiannya. Para pelaku dengan mahir membongkar kunci memggunakan kunci T.
Ikuti Whatsapp Channel Republika