REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SPBU Dayeuhkolot terendam banjir akibat luapan sungai Citarum sejak Selasa malam (17/12) hingga saat ini. Akibatnya, fasilitas tersebut tidak bisa digunakan oleh para pengendara motor dan mobil. Meski terendam, sarana SPBU dalam kondisi aman karena dirancang sesuai kondisi rawan banjir.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR III, Dewi Sri Utami mengatakan akibat luapan air sungai Citarum, SPBU Pertamina di Jalan Raya Dayeuhkolot sementara waktu tidak beroperasi. Sebab jalan didepan SPBU terendam banjir.
“Pantauan kami akses jalan menuju SPBU sudah mulai dapat dilalui. Kami upayakan agar sebentar lagi dapat beroperasi normal,” ujarnya melalui keterangan pers, Rabu (18/12).
Ia memastikan pasokan BBM di wilayah Dayeuhkolot dalam kondisi aman. Menurutnya, masyarakat apat memperoleh pasokan BBM melalui SPBU alternatif yaitu SPBU Pertamina di Jalan Moh Toha, serta SPBU di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah yang beroperasi seperti biasa.
Sebelumnya, Hujan deras yang terjadi Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam di Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah pemukiman warga terendam banjir. Selain itu, akses jalan yang menghubungkan wilayah Dayeuhkolot-Ciparay dan Banjaran terendam banjir dan terputus.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, beberapa titik di tiga kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot terendam banjir. Akses jalan Dayeuhkolot-Banjaran, Dayeuhkolot-Ciparay, Andir-Katapang terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan.
"Tiga kecamatan terendam banjir, ketinggian bervariasi paling tinggi RW 09 Andir, 170 cm. Sekarang air surut 10 cm tapi tidak terlalu signifikan," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Enjang saat dihubungi, Rabu (18/12).
Ia mengungkapkan, hujan deras berlangsung sejak Selasa (17/12) siang kemarin hingga malam dengan intensitas ringan hingga sedang. Sejauh ini katanya belum ada laporan tentang korban jiwa yang diakibatkan banjir.