REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memetakan titik-titik rawan kebencanaan. Pemetaan ini diharapkan masyarakat bisa mewaspadai dan mengantisipasi sejak dini.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan, Pemprov Jawa Tengah telah melakukan pemetaan, khususunya daerah-daerah rawan longsor dan banjir. Daerah atau jalur rawan longsor meliputi Dieng- Banjarnegara, Baturraden, Bandungan Kabupaten Semarang, dan Tawangmangu-Karanganyar.
“Karena ini sudah masuk musim penghujan, peta rawan bencana tanah longsor ini kita tempelkan dan bahkan disosialisasikan melalui seluruh media yang ada, termasuk di media sosial (medsos)” tegas gubernur, Rabu (18/12).
Pemprov juga menyiapkan layanan rescue reaksi cepat. Secara rinci layanan ini tidak sekedar penyiapan mobil ambulance saja, namun juga motor ambulance juga disiapkan jika memang dibutuhkan.
Setelah itu semua komponen pelayanan keamanan dan kenyamanan tersebut terpenuhi, perlu disiapkan kanal- kanal yang memberikan ruang bagi masyarakat untuk menginformasikan atau melaporkan jika terjadi bencana, kemacetan maupun kecelakaan.
Guna mengoptimalkan seluruh infrastruktur strategis pendukung kelancaran dan kenyamanan selama liburan akhir tahun nanti, Pemprov Jawa Tengah juga telah membentuk Sembilan koordinator bidang.
“Yang meliputi koordinator lalu lintas angkutan jalan, energi, kesehatan, penanggulangan bencana, penyelenggaraan kebutuhan pokok masyarakat, kantibmas serta bidang kominfo,” jelasnya.
Adapun Posko Terpadu layanan Nataru 2019/ 2020 di Jawa Tengah ini akan efektif siaga mulai 22 Desember 2019 sampai 3 Januari 2020, dengan Posko Induk (pengendali) akan dibuka di Wisma Perdamaian.
“Sementara Mabes Polri dan teman- teman kepolisian akan mulai mengefektifkan poskonya mulai 23 Desember 2019 dan apel gelar pasukan dilaksanakan pada 19 Desember 2019 besok,” lanjut Ganjar.
Melalui langkah- langkah dan upaya yang dilakukan ini, gubernur juga berharap seluruh aktifitas kegiatan masyarakat, baik masyarakat di daerah maupun masyarakat dari luar Jawa Tengah selama Nataru 2019/ 2020 dapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
“Sehingga masyarakat yang ada di Jawa Tengah merasa tenang, dan masyarakat yang merayakan liburan akhir tahun di Jawa tengah juga merasa nyaman ,” tandas gubernur.