REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) sudah memetakan jalur kereta yang berpotensi rawan, khususnya selama musim libur Natal dan Tahun Baru 2020. Executive Vice President Daop 1 Jakarta KAI Dadan Rudiansyah memastikan jalur rawan kereta api (KA) akan dijaga khusus.
"Dideteksi sebanyak 237 titik rawan termasuk perlintasan liar di sepanjang jalur KA di wilayah Daop 1 Jakarta," kata Dadan di Jakarta, Rabu (18/12).
Dadan memastikan KAI Daop 1 Jakarta menyiapkan alat material untuk siaga di sejumlah lokasi titik rawan bencana, seperti longsor. Begitu juga dengan penambahan petugas ekstra, seperti Petugas Penilik Jalan (PPJ), Petugas Jaga Lintas (PJL), dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintas KA.
"Petugas kami siagakan untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa yang menghambat perjalanan KA," ujar Dadan.
Dia menambahkan total 179 petugas ekstra disiagakan di jalur rawan. Personel tersebut dengan perincian 39 personel PPJ ekstra, 121 personel PJL ekstra, dan 19 personel posko daerah rawan.
Dadan mengatakan salah satu jalur KA yang rawan, yaitu Bogor. "Di Bogor titik rawannya banyak sekali, ambles dan longsor. Ini data berdasarkan historis dan geografis lintas tersebut. Curah hujan di sana melebihi daerah lain," katanya.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri memprediksi penumpang pada angkutan Natal dan Tahun Baru 2020 meningkat sekitar empat persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Zulfikri mengatakan penumpang pada periode tersebut bisa mecapai sekitar 5,91 juta orang.