REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Brigjen Pol Tornagogo Sihombing resmi menjabat sebagai Kapolda Papua Barat. Dia berjanji akan menggunakan pendekatan soft approach dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di Papua Barat.
“Kami (akan) berusaha, pendekatan yang kami lakukan soft approach artinya dalam konteks kesejahteraan, lebih ke adat istiadat di sana yang utama,” kata Tornagogo di gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, usai dilantik pada Senin, (16/12)
Tornagogo menyebutkan, adat istiadat suatu daerah tidak mungkin untuk dirubah, begitu juga di Papua Barat. Oleh karenanya, dia harus bisa mengkombinasikan antara adat istiadat dan program kepolisian atau program pemerintah.
“Dengan situasi kamtibmas (keamanan, ketertiban masyarakat) dengan program pemerintah atau program kepolisian, kita harus kombinasikan, sinergi dengan adat istiadat di sana,” kata dia.
Meski sebelumnya pernah bertugas di Papua, kata dia, Papua Barat memiliki tantangan tersendiri. Apalagi jabatannya yang dulu dengan saat ini menjabat sebagai Kapolda, tentu tantangannya pun akan berbeda.
“Sedikit banyaknya saya agak memahami (Papua Barat) ya meski kalau seorang Kapolda kan beda lagi ya tentang keadaan, situasi tapi saya berusaha untuk bisa beradaptasi dengan cepat,” terangnya.
Menurutnya, tantangan atau pekerjaan yang dilakukannya itu memang besar. Dia berharap sebagai Kapolda Papua Barat nantinya dapat bersinergi dengan forkopimda dan gubernur, musfida dan masyarakat Papua. “Semoga saya bisa diterima masyarakat dan bisa memberikan hal-hal positif di masyarakat Papua Barat,” kata dia.