Senin 16 Dec 2019 23:05 WIB

Harga Cabai Banjarmasin 'Terjun Bebas'

Turunnya harga cabai karena stoknya yang melimpah.

Harga cabai di beberapa pasar tradisional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, anjlok (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Harga cabai di beberapa pasar tradisional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, anjlok (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Harga cabai di beberapa pasar tradisional Banjarmasin, Kalimantan Selatan, anjlok. Sebelumnya harga cabai dibanderol Rp 70 ribu per kilogram menjadi hanya sekitar Rp 20 ribu per kilogram.

Beberapa pedagang cabai di pasar Sentra Antasari Banjarmasin mengatakan, sejak dua bulan terakhir harga cabai terus mengalami penurunan dari awalnya Rp 70 ribu turun menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Namun kini di bawah Rp 30 ribu per kilogram.

Baca Juga

Turunnya harga cabai tersebut, karena produksi cabai petani lokal kini terus membanjiri pasar-pasar di beberapa daerah di Kalsel. Salah seorang pedagang cabai, Aulia Humaida mengatakan, sebelumnya para pedagang cabai mendatangkan dagangannya dari Pulau Jawa, sehingga harganya cukup tinggi. Namun kini, petani di Kalsel, sudah banyak yang menanam cabai dan beberapa komoditas yang sebelumnya didatangkan dari Jawa, dengan hasil yang cukup bagus.

"Alhamdulilah, sekarang petani kita sudah bisa memproduksi cabai sendiri, sehingga tidak perlu lagi mendatangkan dari Jawa ataupun daerah lain, sehingga harganya lebih murah," katanya, Senin (16/12).

Hal tersebut berbeda dengan harga bawang merah dan bawang putih, yang sejak beberapa pekan terakhir cenderung mengalami kenaikan sekitar Rp 5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu, kini menjadi Rp 25 ribu per kilogramnya. Menurut beberapa pedagang di Pasar Harum Manis, kenaikan harga bawang merah dan putih sejak satu pekan terakhir, karena daerah penghasil bawang seperti dari Bima, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan Jawa masih belum memasuki musim panen, sehingga pasokan bawang pun juga berkurang.

Sementara produksi bawang petani lokal, belum bisa memenuhi kebutuhan bawang merah di Kalsel. Meski mengalami kenaikan, namun tidak mempengaruhi pemintaan pasar yang hingga kini masih cukup tinggi.

Salah seorang pedagang bawang Jumriati mengatakan, setiap minggunya dia mampu menjual 600 karung bawang merah. Setiap minggunya, pasokan bawang merah di Banjarmasin hampir mencapai 750 ton yang diangkut menggunakan kapal dengan tiga kali kedatangan.

"Selanjutnya, bawang tersebut dipasok keseluruh daerah di Kalsel dan Kalimantan Tengah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement