Senin 16 Dec 2019 22:39 WIB

Apa yang Sudah Dilakukan Gubernur Sumbar?

Gubernur Sumbar sering dicibir pekerjaannya, padahal sederet penghargaan sudah diraih

Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal
Foto: Dok Setdaprov Sumbar
Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar, Jasman Rizal

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Jasman Rizal, Kepala Biro Humas Setdaprov Sumbar

Ada sebagian kecil masyarakat dan kelompok masyarakat bertanya, “Apa saja yang telah diperbuat oleh Gubernur Sumbar?”

Kadang saya geli sendiri mendengarkan pertanyaan tersebut, karena rata-rata yang bertanya adalah orang-orang dengan titel sarjana yang panjang di belakang namanya. Mereka bertanya entah ingin benar-benar bertanya atau “icak-icak” saja.

Tak mungkinlah orang dengan gelar akademik yang panjang-panjang itu tidak tahu prosedur sebuah kebijakan. Mulai dari planning sampai evaluating. Makanya saya berkesimpulan, mereka “icak-icak” tidak tahu saja, biar panas suasana.

Begitu benarlah kita, sebab kalau tidak bertanya yang terkesan menghakimi, tidak dianggap orang hebat pula kita nanti sama orang lain. Jadi bertanya sajalah dulu, biar keren kita.

Sebagai Kepala Biro Humas yang bertanggung jawab terhadap publikasi dan informasi daerah di Provinsi Sumatra Barat, telah acap nian kami mempublikasikannya melalui berbagai saluran media. Baik media cetak, mainstream, elektronik ataupun media sosial. Kadang mungin karena seringnya, tabit bosan pula orang melihatnya.

Oh ya, membaca? Saya ndak yakin benar informasi kami itu dibaca oleh orang nan bertanya itu. Karena kalau dibaca, mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu tak akan muncul lagi.

Saya teringat dengan postingan Bhenz Marajo di group WAG TOP100 yang mengutip ucapan Seno Gumira Ajidarma dalam novel Sepotong Senja untuk Pacarku. "Di dunia ini semua orang sibuk berkata-kata tanpa pernah mendengar kata-kata orang lain. Mereka berkata-kata tanpa peduli apakah ada orang lain yang mendengarnya. Bahkan mereka juga tidak peduli dengan kata-katanya sendiri. Sebuah dunia yang sudah kelebihan kata-kata tanpa makna. Kata-kata sudah luber dan tidak dibutuhkan lagi. Setiap kata bisa diganti artinya. Setiap arti bisa diubah maknanya. Itulah dunia kita….".

Kembali kepersoalan di atas, rasanya dengan berjibunnya penghargaan yang diterima Gubernur Sumbar di tingkat nasional, tak perlu menjawab pun sebenarnya telah terjawab langsung. Namun ada juga yang sinis dengan banyaknya pernghargaan untuk Gubernur dimaksud.

Di sinilah saya menjadi heran. Di saat kita dihargai dan diakui orang lain secara nasional, ada pula sebagian kita yang memandangnya dengan sikap sinis serta mencibir. “Itu penghargaan dibayar, itu penghargaan tidak resmi dan lain-lain”. Lalu kalau tidak terima penghargaan, mereka juga akan berkata “apa saja kerja Gubernur, ndak ada berprestasi. Lihat tuh Gubernur lain, tiap sebentar terima penghargaan dari Presiden, Menteri dan lembaga-lembaga lainnya”.

Nah….. kita mau bilang apa lagi jika dalam kondisi seperti ini. Terima penghargaan muncul sikap sinisme, tidak terima di-bully.

Saya ingin menggarisbawahi, bahwa: Gubernur tidak pernah meminta penghargaan. Tidak berbayar dan tidak menerima kalau tidak dari lembaga resmi yang diakui kredibilitasnya. Sangat banyak lembaga-lembaga yang tidak diketahui kredibiltasnya “menawarkan” penghargaan kepada Gubernur. Namun seperti tadi, banyak yang ditolak karena berbagai alasan.

Sebagai catatan, sejak Irwan Prayitno menjabat Gubernur Sumbar, sampai Desember 2019 telah 339 penghargaan yang diraihnya. Pada 2019 saja Gubernur Sumbar telah diganjar 43 penghargaan dari berbagai kategori. Penghargaan tersebut mulai dari Presiden, Menteri, Lembaga Pemerintahan, Media dan lain-lain. Lalu salahnya di mana saat ada yang sinis dengan penerimaan penghargaan tersebut?

Dalam rentang sebulan terakhir sejak Januari sampai dengan Desember 2019, gubernur mendapatkan 43 penghargaan. Di antaranya Penghargaan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas kontribusi dalam registrasi aksi dan sumberdaya pada Sistem Registri Nasional Perubahan Iklim kepada Kepala Dinas Kehutanan Pov. Sumbar, Anugerah Syariah Republika kategori Kepala Daerah Terinovatif dalam Pengembangan Wisata Halal, dan Pemprov Sumbar sebagai Pengelola LHKPN terbaik nasional, diberikan oleh KPK RI.

Setiap menerima penghargaan dari mana saja, seorang Irwan Prayitno Gubernur Sumbar selalu berkata, "ini kerja semua pihak termasuk para SKPD lingkup Pemprov Sumbar, masyarakat dan semua stakeholder yag ada di Sumbar. Mari kita jadikan penghargaan ini sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik lagi. Kita tetap evaluasi kekurangan yang ada, pelihara kebaikan yang dicapai, sempurnakan kerja ke arah target yang dicapai dan selalulah berinovasi agar pelayanan lebih efektif dan efisien.”

“Kekurangan akan selalu ada dan pasti ada di dunia yang selalu berubah maka kita harus siap berubah untuk lebih baik. Antisipasi perubahan, serap keinginan masyarakat dan arahkan semuanya kepada kesejahteraan rakyat. Ke dalam mesti tingkatkan profesionalitas bekerja, lakukan efisiensi dan efektifitas bekerja sesuai arahan Presiden. Lakukan reformasi birokrasi seperti memangkas eselonisasi, mengurangi regulasi dan sederhanakan semua birokrasi. Keluar kita harus tingkatkan selalu pelayanan publik” pesan Irwan Prayitno selalu kepada seluruh OPD di lingkup pemerintah provinsi Sumbar dalam berbagai kesempatan. 

Semoga dengan tulisan kecil ini, bermanfaat sebagai informasi kecil untuk kita semua.

-- Padang, 16 Desember 2019

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement